Menanti Kiprah Wali Kota Padang Mahyeldi di Periode Kedua

Menanti Kiprah Wali Kota Padang Mahyeldi di Periode Kedua

BRITO.ID, BERITA PADANG - Tepat 13 Mei 2019 untuk kedua kalinya Mahyeldi dilantik sebagai orang nomor satu di Kota Padang sebagai Wali Kota untuk masa jabatan 2019-2024.

Berbeda dengan pelantikan pada periode pertama yang ketika itu Mahyeldi dilantik bersama Emzalmi, kini ia didampingi Hendri Septa sebagai Wakil Wali Kota Padang yang baru.

Berhasil unggul pada Pilkada Padang 2018 dengan memperoleh 212.526 atau 62,5 persen dari total suara sah membuat ia didaulat sebagai pemenang pilkada Padang.

Kala itu Pilkada Padang 2018 hanya diikuti dua pasang calon yaitu Emzalmi-Desri nomor urut satu yang diusung tujuh partai dan Mahyeldi-Hendri Septa nomor urut dua yang diusung PKS dan PAN.

Emzalmi merupakan Wakil Wali Kota Padang petahana yang berpasangan dengan Mahyeldi pada Pilkada Padang 2013 dan tampil sebagai pemenang.

Sedangkan Wakil Emzalmi, Desri Ayunda pada pilkada Padang 2013 juga mencalonkan diri sebagai wali kota berpasangan dengan James Helyward

Sementara Mahyeldi merupakan wali kota petahana yang kembali mencalonkan diri dan berpasangan dengan Ketua DPD PAN Padang Hendri Septa.

Sebelumnya Mahyeldi yang merupakan politisi PKS menjabat Wali Kota Padang periode 2014-2019 dan sebelumnya Wakil Wali Kota Padang 2009-2014.

Kini memasuki periode kedua jabatannya, merupakan masa pembuktian dan pengabdian Mahyeldi bersama wakilnya melanjutkan pembangunan di ibu kota provinsi Sumatera Barat.

Satu hal yang berbeda kini ia didampingi wakil yang relatif muda yakni Hendri Septa. Pria kelahiran Padang 6 September 1976 bukan sosok baru di pentas politik kota Padang karena sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota DPRD Padang periode 2009-2014.

Tidak hanya itu Hendri yang kini juga menakhodai Partai Amanat Nasional Padang juga merupakan putra dari Asli Chaidir anggota DPR RI dapil Sumbar periode 2014-2019.

Sosok yang melanjutkan pendidikan ke Universitas Monash di Melbourne kemudian pindah ke Universitas Central Queensland dan menamatkan Masters of International Business di Universitas Deakin.

Usai dilantik oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Mahyeldi dan Hendri telah merancang sejumlah program kerja untuk melanjutkan pembangunan di ibu kota Provinsi.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, pada 2018 Padang memiliki 927.168 penduduk yang tersebar di 11 kecamatan dengan luas wilayah mencapai 1.414,96 kilometer per segi.

Pada 2017 tercatat pertumbuhan ekonomi kota berjuluk Bengkuang ini mencapai 6,23 persen dengan indeks pembangunan manusia berada pada posisi 81,58 persen serta gini ratio atau tingkat ketimpangan 0,34 persen.

Dengan angka inflasi 2,55 persen pada 2018 jumlah penduduk miskin di Padang pada 2018 mencapai 4,70 persen.


Tantangan

Sejumlah persoalan yang mengemuka di Padang mulai dari peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia dengan tantangan besarnya jumlah angkatan kerja yang juga diikuti jumlah penganggur.

Selain itu, aksebilitas warga terhadap infrastruktur, penyediaan transportasi publik yang nyaman, pengairan, drainase, sehingga tercipta kota yang layak huni.

Tak hanya itu pembangunan ekonomi yang inklusif dan berbasis pertumbuhan ekonomi berkualitas, pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan juga menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.

Kemudian reformasi birokrasi dan menghadirkan tata kelola pemerintah yang baik sehingga hadir pelayanan publik yang efisien dan transparan.

Berikutnya pelestarian lingkungan hidup, penanggulangan bencana berbasis partisipasi masyarakat.


Program unggulan

Menjawab hal tersebut Pasangan Wali Kota Padang Mahyeldi dan Wakil Wali Kota Hendri Septa mengusung visi mewujudkan masyarakat kota Padang yang madani berbasis pendidikan, perdagangan dan pariwisata unggul serta berdaya saing.

Menurut Mahyeldi, masyarakat madani merupakan masyarakat perkotaan yang beradab dan memiliki tatanan kehidupan yang demokratis menghargai hak asasi manusia, taat hukum dan menghormati keadilan.

Sementara untuk pendidikan mengutamakan pembangunan jiwa dan karakter masyarakat sehingga unggul dan memiliki daya saing global.

Pada sektor pariwisata Padang berorientasi pada wisata halal dan di sektor perdagangan menumbuhkan pembangunan inklusif melalui pengembangan Usaha mikro kecil dan Menengah dan menjadikan Padang sebagai pusat perdagangan.

Untuk menerjemahkan visi tersebut Mahyeldi-Hendri mengusung 11 program unggulan untuk lima tahun ke depan dalam rangka mempercepat pembangunan kota.

Secara garis besar fokus kami pada tiga bidang yaitu percepatan pembangunan pada sektor pendidikan, perdagangan dan pariwisata, kata Mahyeldi.

Menurut dia. saat ini pihaknya tengah menyusun rancangan Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang 2019-2024.

Ia memaparkan program unggulan yang pertama yaitu melanjutkan betonisasi jalan, pengaspalan dan pelebaran serta perbaikan drainase dan pengendalian banjir terpadu.

Kemudian yang kedua meningkatkan efektivitas reformasi birokrasi, budaya kerja aparatur dan pelayanan publik.

Ketiga, melanjutkan pengembangan pelembagaan wirausaha ke dalam Koperasi Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang , pulau-pulau kecil wilayah timur Kota Padang.

Selanjutnya keempat melanjutkan penyelenggaraan pesantren Ramadhan, kegiatan keagamaan, seni budaya dan olahraga yang berkualitas.

Berikutnya kelima melanjutkan penataan angkutan umum dengan pembukaan koridor baru Trans Padang serta melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk memperlancar pergerakan orang dan barang.

Keenam membangun 500 ruang kelas baru untuk SD dan SMP.

Ketujuh, merevitalisasi sarana dan prasarana olahraga tingkat RT/RW dan membuat taman per kecamatan serta membangun pusat kreatif dan inovasi pemuda atau Youth Center.

Kedelapan meningkatkan dana stimulan kecamatan Rp1 miliar dan dana kelurahan Rp100 juta per tahun serta peningkatan operasional RT, RW, guru TPA, MDA dan imam masjid.

Kesembilan meningkatkan indeks kemudahan berusaha di Padang serta ke-10 mendorong penyediaan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Terakhir membangun kampung tematik dalam pengembangan ekonomi lokal masyarakat berdasarkan potensi wilayah.

Sementara Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan program unggulan tersebut merupakan pengejawantahan dari visi mewujudkan masyarakat kota Padang yang madani berbasis pendidikan, perdagangan dan pariwisata unggul serta berdaya saing.

Sejalan dengan itu Kepala Bappeda Kota Padang Medi Iswandi menyampaikan pihaknya mengajukan rancangan awal Rencana Pembangnan Jangka Menengah Daeran kota Padang ke DPRD untuk dibahas disepakati pada 13 Juni 2019.

Setelah disepakati akan segera dikonsultasikan dan dimasukan dalam RPJMD ke Gubernur.

Ia menargetkan pada Oktober 2019 RPJMD tersebut telah rampung dan ditetapkan sebagai perda oleh DPRD Padang.

Kini warga Padang menanti realisasi janji dan kelanjutan pembangunan untuk menghadirkan kota yang maju dan nyaman di bawah kepemimpinan Mahyeldi-Hendri. (RED)