Meski Didatangi Menteri Susi, Produksi Perikanan Jambi Tak Capai Target
BRITO.ID, BERITA JAMBI - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Tema Wisman mengatakan jumlah hasil sektor produksi perikanan tangkap nelayan di Provinsi Jambi beberapa tahun terakhir tidak mencapai target. Khususnya tahun 2017 yang hanya 51 ribu ton.
"Produksi perikanan tangkap berada di Tanjabbar, Tanjabtim dan perairan umum seperti Sungai Batanghari, Danau Kerinci, Danau Sigombak di Tebo, Danau Pauh di Merangin dan sebagainya,"tuturnya saat diwawancarai BRITO.ID, Jumat (15/3).
Sedangkan untuk hasil ikan di perairan umum tahun 2017, Tema menyebut sebanyak 7.400 ton dan disektor budidaya sekitar 49 ribu ton. "Hampir 50 ribu ton untuk hasil budidaya di tahun itu. Namun, hasil produksi budidaya ikan tahun 2018 datanya belum valid," ujarnya.
Mengenai dominasi ikannya, di Jelaskan Tema kalau untuk laut pastinya ikan laut. Tetapi kalau perairan umum lebih kepada ikan endemik lokal. Dicontohkannya ikan Seluang, sedangkan produksi hasil budidaya tertinggi masih kepada ikan patin.
Menurutnya, dari hasil di tahun 2017 tersebut tidak mencapai target produksi. Dimana target tahun tersebut sebanyak 61 ribu ton sektor perikanan budidaya dan untuk sektor perikanan tangkap targetnya 63 ribu ton.
"2018 kita belum tahu, saya pikir juga tidak tercapai karena ada kewenangan yang telah berubah. Selain itu karena hasil tangkapan nelayan menurun, sebab kapalnya hanya kasitas 3-5 GT yang membuat mereka hanya berlayar ditepian perairan saja," jelas Tema.
Tema menyatakan bahwa hasil ikan tersebut tidaklah mencukupi kebutuhan konsumsi ikan di Jambi.
"Beberapa jenis spesies ikan yang didatangkan dari luar Provinsi Jambi yakni ikan Gurami didatangkan dari Sumatera Barat, kalau ikan mas dari Sumatera Selatan. Sedangkan patin kita produksi keluar Jambi. Baik dari bibit maupun yang untuk konsumsi," terangnya.
Ia juga mengatakan, berdasarkan data statistik mengenai konsumsi ikan di Jambi masih berada di 38 kg perkapita pertahunnya.
"Sementara target nasional sudah 50 kg. Apalagi yang di Kerinci yang didatangi ibu Menteri Kelautan beberapa waktu lalu itu hanya 25 kg perkapita pertahun dan ternyata terendah di Jambi. Ini disebabkan masyarakat kita makan ikannya kurang," bebernya.
Sedangkan untuk target hasil ditahun 2019 sendiri, Tema menyebut akan lebih meningkat namun tidak signifikan. "Dipastikan tahun 2019 akan lebih meningkat, namun tidak signifikan. Hitungan pastinya secara global sekitar 141 ribu ton antara sektor tangkap dan budidaya,"sampainya.
Hal itu, kata Tema dikarenakan oleh program yang ada di dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi sesuai pencanangan Kementerian Kelautan terkait penukaran alat tangkap yang tidak ramah lingkungan bahkan yang terlarang sebagai fasilitas peningkatan produksi.
"Setiap tahunnya adanya penukaran alat tangkap ikan, dan jaring. Sekali tukar di tahun 2018 kemarin itu sekitar 5.100 pcs dengan anggaran Rp900 juta," katanya.
Ditanya mengenai jumlah perusahaan perikanan tangkap di Jambi, Tema mengaku tidak ada terdata. "soalnya mereka bentuknya kelompok bukan perusahaan dan dari dulu nggak ada laporan perusahaan," tutupnya.(red)
Reporter : Dewi Yana Safitri