Ambatan, Kearifan Lokal Warga Pudak dalam Mencari Ikan

BRITO.ID, BERITA MUARO JAMBI - Pernah mendengar istilah Ambatan?. Sepintas lalu didengar mirip hambatan, tapi bukan itu. Ambatan adalah bangunan yang dibuat oleh nelayan atau para pencari ikan di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi sebagai perangkap untuk menangkap ikan di sungai.
Ambatan ini pernah digunakan warga di sana pada tahun 60-70 an untuk menangkap ikan di saat air anak sungai Batanghari yang melintasi desa tersebut kala itu.
Baca Juga: Fachrori Terima Lembar Penetapan 10 Warisan Budaya Tak Benda Jambi
Namun sejak memasuki tahun 80-an, tak pernah lagi digunakan. Ambatan sendiri dibangun dengan menggunakan material yang cukup banyak.
Sekilas dideskripsikan, bangunan dibangun menyerupai benteng dengan posisi kemiringan yang ditata sedemikian rupa agar sanggup menahan derasnya air anak sungai Batanghari kala debitnya naik.
"Kami taunya dari salah satu orang tua kami dan dia mengajarkan cara membuatnya kepada kami dan itu kami buat sekarang," kata Iwan, pencari ikan yang membangun Ambatan di anak sungai di depan rumahnya Sabtu (2/11/19).
Diceritakannya, Ambatan ini dibangun saat debit air anak sungai batanghari sangat surut hingga pasirnya nampak secara kasat mata.
Di saat posisi seperti itu, dia bersama beberapa kawan dan keluarganya secara gotong royong membuat ambatan. Bahan yang dipergunakan merupakan kayu-kayu yang tumbuh liar di sekitar tempatnya tinggal.
Selanjutnya, kayu-kayu tersebut dipancangkan di anak sungai tersebut dengan posisi kemiringan yang diatur sehingga saat air pasang atau naik, hempasan arus air tidak merobohkan bangunan tersebut.
"Pasangnya harus miring agar saat arus air deras dia tidak roboh. Tahun lalu kami buat kemiringannya kurang hingga baru dua hari langsung roboh," katanya.
Pada bagian tengah bangunan sedikit ke pinggir dekat ke bagian seberang anak sungai, dibuatlah bangunan seperti pondok yang dipergunakan sebagai menara sebagai tempat pengawas. Di bawah menara tersebutlah, dipasang jaring yang nantinya sebuah jenis ikan akan masuk ke dalamnya.
Baca Juga: Kongres PSSI Memanas, Iwan Bule dan Vijaya Fitriyasa Bersitegang di depan Jurnalis
"Jaringnya kita pasang di situ (sambil menunjuk menara), di bawah pondok tu. Jaringnya kami rajut sendiri dan cukup panjang sampai sekitar 10 meter ke belakang menara," papar Iwan.
Diakuinya, ambatan yang dibangunnya tersebut cukup membuahkan hasil tangkapan yang lumayan. Tahun lalu saja, sebelum roboh, mereka berhasil menjaring ikan dengan jumlah cukup banyak.
"Hasilnya lumayan tapi memang modal juga cukup lumayan. Seimbanglah dan ini ramah lingkungan," jelasnya.
"Ini peninggalan orang tua kami dulu, saat ingat paman dan uwak-uwak saya membuat ini dulu saat saya masih sangat kecil. Mudah-mudahan tahun ini hasilnya lebih banyak dari tahun kemarin dan tidak cepat roboh," timpalnya.
Redaktur: Rhizki Okfiandi
Reporter : Raden Romi