KH Miftachul Akhyar Minta Maaf dan Sebut Layak Dianggap Rais Aam KW 3
Miftachul Akhyar mengatakan posisi Pj Rais Aam PBNU yang diembannya sejak 2018 merupakan jabatan yang sangat berat. Dia meminta maaf jika tugasnya sebagai Rais Aam kurang maksimal. Pernyataan itu disampaikan Miftachul dalam sambutannya di Muktamar ke-34 NU sebagaimana disiarkan virtual, Rabu (22/12/2021). Miftachul awalnya berbicara mengenai masa khidmat kepengurusan PBNU yang segera berakhir.

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Miftachul Akhyar mengatakan posisi Pj Rais Aam PBNU yang diembannya sejak 2018 merupakan jabatan yang sangat berat. Dia meminta maaf jika tugasnya sebagai Rais Aam kurang maksimal.
Pernyataan itu disampaikan Miftachul dalam sambutannya di Muktamar ke-34 NU sebagaimana disiarkan virtual, Rabu (22/12/2021). Miftachul awalnya berbicara mengenai masa khidmat kepengurusan PBNU yang segera berakhir.
"Tidak terasa masa khidmat PBNU hasil Muktamar ke-33, yang dilaksanakan pada 1-5 Agustus 2015, mendapat bonus kurang-lebih 1,5 tahun dan itu telah terlewati," ujar Miftachul.
"Alfakir Miftachul Akhyar menerima mandat sebagai Pj Rais Aam pada tanggal 22 September 2018 dan segera berakhir beberapa saat lagi," imbuh Miftachul.
Miftachul Akhyar mengatakan masih banyak kekurangan selama dirinya bertugas. Dia bahkan menyebut dirinya layak disebut Rais Aam KW 3.
"Banyak kekurangan, ketidakcakapan dan ketidakmampuan mengemban amanah yang amat-amat berat ini. Sangat layak mendapat gelar Rais Awam, Rais Aam KW 3 dan lain sebagainya. Namun semoga para muassyis memaklumi dan memaafkan alfakir ini," ujar Miftachul.
Muktamar NU
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU pada 22 Desember 2021. Muktamar NU kali ini bakal digelar di Pondok Pesantren Daarussa'adah, Gunungsugih, Lampung Tengah.
Kehadiran Jokowi untuk membuka kegiatan muktamar disampaikan oleh Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Kamis (16/12/2021). Helmy memastikan acara muktamar yang dilaksanakan saat pandemi ini akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena bagian dari komitmen bersama untuk menjaga dari penularan COVID-19. Bahkan panitia bekerja keras dan sudah membentuk Satgas COVID-19 pada Muktamar NU ke-34 ini.
"Muktamar Ke-34 NU ini akan dihadiri perwakilan pengurus cabang, pengurus wilayah, dan pengurus cabang istimewa yang berada di luar negeri. Peserta yang akan mengikuti pembukaan ini pun hanya dibatasi sekitar 600 orang saja dan selebihnya akan menggunakan daring," kata Helmy dalam keterangan tertulis.
Sumber: detiknews
Editor: Ari