Viral! Data KTP dan Foto Selfie Dijual di Media Sosial, Polisi: Kita Selidiki

Polri mulai menyelidiki informasi terkait dengan jual beli data KTP dan foto selfie (swafoto) yang viral di Twitter. "Iya, dilakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono, dilansir Antara, Jumat (25/6/2021). Penjualan data KTP dan foto selfie milik orang lain di Twitter tersebut telah membuat resah warganet dan masyarakat umum.

Viral! Data KTP dan Foto Selfie Dijual di Media Sosial, Polisi: Kita Selidiki

BRITO.ID, BERITA VIRAL - Polri mulai menyelidiki informasi terkait dengan jual beli data KTP dan foto selfie (swafoto) yang viral di Twitter. "Iya, dilakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono, dilansir Antara, Jumat (25/6/2021).

Penjualan data KTP dan foto selfie milik orang lain di Twitter tersebut telah membuat resah warganet dan masyarakat umum.

Informasi ini disebarkan oleh akun Twitter recehvasi dengan narasi: "Data dan fotomu bisa dijual oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Waspadalah."

Data dan fotomu bisa dijual oleh orang-orang tidak bertanggungjawab. WASPADALAH! pic.twitter.com/jowKR5fvGI

— ? ? (@recehvasi) June 24, 2021
Dalam unggahan itu, ada banyak foto warga yang selfie sambil memegang foto KTP dan ada juga yang hanya foto KTP saja. Belum diketahui siapa pemilik KTP tersebut.

Narasi dalam unggahan tersebut tertulis: "Ready KTP selfie HD minat PM aja bahan masih fresh."

Dan gue coba masuk ke Facebook buat nyelem dan lihat, banyak kan yang jual beli beginian hehe..

Sekarang sih lebih ke waspada aja, pergunakan KTP untuk kebutuhan yang sekiranya bisa dipertanggungjawabkan..

Buat melamar kerja, usahakan perusahaan tsb tervalidasi dan benar pic.twitter.com/ZcsE7lwyMH

— Phantom (@IniDenny_) June 24, 2021
iseng nyari di fb marketplace, eh ada dong yang jual ???? pic.twitter.com/nB5fHe0LFK

— Devin (@envidrovie) June 24, 2021
Belakangan ini, kasus kebocoran data memang kian marak terjadi. Mulai dari kebocoran data peserta BPJS Kesehatan, dan juga kebocoran data disdukcapil di tiga daerah seperti Bogor dan Sukabumi.

Sumber: Indozone
Editor: Ari