Framework dan CMS, Serupa Tapi Tak Sama

Framework dan CMS, Serupa Tapi Tak Sama

BRITO.ID, JAMBI - Familiar dengan logo-logo di bawah ini? Atau pernah mendengar kata-kata WordPress, Drupal, Yii, Joomla, Zend, CodeIgniter dan sebagainya?

 

Artikel kali ini akan sedikit mengupas mengenai Framework dan CMS (Content Management System) yang sering digunakan dalam membangun sebuah website.

Perbedaan Secara Sederhana Sebagai Berikut

  • Framework
    A web application framework is simply based on coding. If you are a programmer or a web developer that loves coding you often choose a Web application framework for your projects.
  • CMS
    A CMS is a Content management framework and it is based on the modules rather than code. Anyone can handle a CMS as it doesn’t require any coding knowledge. Of course programmers can also choose a CMS as they can do their job faster.

 

 

Jadi, dari 2 pernyataan di atas, penggunaan alat bantu ini lebih kepada karakteristik sang web developer. Bagi web developer yang lebih senang dan terbiasa untuk pengerjaan melalui coding maka tools framework adalah pilihan yang tepat, sedangkan bagi mereka yang menginginkan pembuatan website melalui sistem yang lebih sederhana, maka CMS dapat menjadi pilihan. Kedua alat bantu tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Penerapan Framework dan CMS

Suatu waktu saya pernah ditugaskan untuk membangun sebuah website, oleh project manager saya diberi arahan untuk menggunakan salah satu CMS yang bersifat open source. Dari hal itu kemudian timbul pertanyaan, kenapa harus menggunakan CMS bukan Framework? Kenapa harus CMS “A” bukan CMS “B”? Berikut adalah beberapa arahan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan tools yang akan digunakan dalam membangun website :

  1. Berapa banyak waktu yang dialokasikan untuk pengerjaan proyek? Prediksikan timeline proyek, jika terdapat waktu yang cukup banyak maka penggunaan framework tidak menjadi masalah, sedangkan apabila waktu yang disediakan cukup sedikit maka CMS dapat menjadi solusi.
  2. Lakukan pengecekan terlebih dahulu antara requirement yang dibutuhkan dengan modul-modul yang disediakan dalam paket CMS, alokasikan juga waktu tambahan terhadap kemungkinan pembuatan modul-modul secara mandiri apabila tidak tersedia modul yang dapat menangani requirement yang bersangkutan.
  3. Lakukan pengecekan terhadap hosting agar dapat mendukung layanan Framework atau CMS yang kita pilih.
  4. Perhatikan tingkat kompleksitas desain dan fitur-fitur yang diinginkan oleh klien.
  5. Perhatikan tingkat keamanan website yang akan dibangun.

Framework

  • Saat ini penggunaan framework dalam pengembangan aplikasi berbasis web sedang menjadi trend topik pembicaraan. Pasalnya penggunaan framework dapat mengurangi beban kerja programmer, framework dapat lebih praktis dan menghemat waktu bila dibandingkan dengan model pure coding (membuat dari awal).
    Selain itu, ada hal menarik jika kamu mengikuti perkembangan antar penerbit framework. Mereka seolah-olah bersaing memberikan fitur fasilitas trend baik di security, AJAX support, validitas data hingga otentifikasi user.
  • Beberapa contoh framework PHP yang sering digunakan :
  1. CakePHP
  2. CodeIgniter
  3. Kohana
  4. Yii Framework
  5. Zend Framework
  6. Laravel
  7. Dan sebagainya

CMS

  • Pada saat ini, ada sekitar 42 CMS yang tersedia untuk pengembangan website.
  • CMS sendiri merupakan perkembangan dari Framework
  • CMS telah berkembang sejak tahun 1997, Pembangunan TYPO3 yang dimulai dari awal oleh Kasper Skårhøj pada tahun 1997 dan selesai tahun 1999 menjadi sebuah CMS open source.
  • Berdasarkan data dari www.w3techs.com , berikut daftar CMS yang paling banyak digunakan :

  • Dan dibawah adalah salah satu contoh flowchart pengambilan keputusan untuk menentukan pilihan CMS yang akan digunakan

Kesimpulan

Lakukan pemilihan tools berdasarkan 2 aspek penting :

  • Web seperti apa yang akan dibuat ?
  • Berapa lama waktu yang disediakan untuk pengerjaan proyek?

Setiap tools dibuat untuk sebuah tujuan tertentu, sehingga fleksibilitas dalam pemilihan hal tersebut sangat diperlukan oleh seorang web developer. Jangan sampai terlalu fanatik terhadap suatu tools (Framework atau CMS), gunakan alat bantu terbaik disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. (W2N)