Sudah 20 Tahun Gonta-ganti Investor, Jokowi Resmikan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi I
BRITO.ID, BERITA BOGOR - Presiden Joko Widodo meresmikan infrastruktur baru Jawa Barat berupa Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 1 dari Ciawi hingga Cigombong sepanjang 15,3 kilometer.
"Ini memang dulu sudah 20-an tahun gonta-ganti investor sehingga saat itu pada awal 2015 kita putuskan untuk diambil alih. Setelah kita ambil alih, ya, ini kita kerjakan dan alhamdulillah untuk yang Ciawi-Cigombong selesai," kata Presiden Joko Widodo di Gerbang Tol Cigombong, Bogor, Jabar, Sabtu.
Tol Ciawi-Sukabumi total panjangnya 54 kilometer (km) yang dibagi menjadi empat seksi, yaitu Seksi I Ciawi-Cigombong 15,3 km, Seksi II Cigombong- Cibadak 11,9 km, Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat 13,7 km, serta Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur 13 km.
"Penetapan lelang tol Bogor-Ciawi-Sukabumi ini sudah ditetapkan sejak 1997. Sudah ganti investor, saya tidak bisa menghitung berapa kali. Artinya ini sudah 21 tahun. Kemudian pada 2015 kita negosiasi untuk diambil-alih. Mengambil alih pun dengan negosiasi yang alot," ungkap Presiden.
Setahun kemudian, tepatnya pada awal 2016, pengerjaan dimulai.
"Saya tidak tahu, kenapa harus memakan waktu 21 tahun untuk memulai ini. Saya lihat tadi kanan-kiri, kiri-kanan, betapa sangat indah dan cantiknya pemandangan alam yang ada di sini. Apa itu yang menyebabkan lama?" tambah Presiden.
Jalan tol tersebut secara bertahap juga akan menyambungkan Bogor hingga ke Cilacap, Jawa Tengah.
"Ini jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi ini kita harapkan nanti bersambung ke Cianjur, ke Bandung, langsung terus ke timur ke Cilacap. Oleh sebab itu sekali lagi saya sangat berbahagia sekali pada siang hari ini bisa meresmikan jalan tol Ciawi-Sukabumi ini untuk Seksi 1, Ciawi-Cigombong," kata Presiden.
Pengusahaan Tol Ciawi-Sukabumi dengan total panjang 54 km dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Trans Jabar Toll yang saham mayoritasnya dimiliki oleh PT Waskita Toll Road. Nilai investasi sebesar Rp7,7 trilun yang dipenuhi 30 persen dari ekuitas perusahaan dan 70 persen pinjaman dari perbankan. (red)