Asyik Bupati Malang Karaokean di Kantor, Begini Kata Humas

Asyik Bupati Malang Karaokean di Kantor, Begini Kata Humas
Tangkapan viral di medsos Bupati Malang Karaokean di kantor. (Ist)

BRITO.ID, BERITA MALANG - Humas Pemkab Malang membenarkan bahwa video karaoke yang tengah viral merupakan video Bupati Sanusi di ruang kerjanya. Pemkab menegaskan itu merupakan ajang silaturahmi komunitas yang sudah lama digelar.

Kabag Humas Pemkab Malang M Nur Fuad Fauzi mengatakan, pihaknya perlu meluruskan tentang video yang tengah viral tersebut. Agar tidak muncul anggapan miring tentang Bupati Sanusi.


"Ada beberapa hal yang perlu diluruskan, dengan beredarnya video itu di media sosial. Yang pasti tidak seperti yang disangka banyak pihak. Ini perlu kami luruskan. Sehingga nantinya akan ada alur peristiwa yang sesuai dengan kejadian sebenarnya," ungkap Fuad dalam keterangannya yang dikirim melalui pesan WhatApps kepada detikcom, Minggu (13/10/2019).

"Tapi, sebelumnya bila memang ini membuat masyarakat tersinggung, kami meminta maaf. Tentunya untuk itu, kami juga perlu luruskan dulu duduk persoalannya. Sehingga tak terjadi persangkaan sepihak," imbuhnya.

Menurutnya, peristiwa yang terekam dalam video dan diunggah akun Facebook Laksamana Comrader Caping itu telah terjadi cukup lama. Acara karaoke itu digelar beberapa hari setelah pelantikan Bupati Malang, Sanusi. Ia juga menegaskan itu bukan sebuah pesta pora atas pelantikan bupati yang berlangsung pada 17 September lalu.

"Dan itu bukan acara pesta seperti banyak berkembang di medsos. Tapi acara kunjungan dari sebuah komunitas. Di mana, setelah acara selesai, ada dari komunitas datang, setelah ramah tamah meminta untuk bernyanyi bersama. Di video itu juga sudah di luar jam kerja," papar Fuad.

Kebetulan, lanjut Fuad, sejak dahulu ruang kerja Bupati Malang memang dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang difungsikan untuk membangun suasana keakraban para tamu yang datang. Itu pun, jika benar dilakukan, tentunya setelah seluruh kegiatan kedinasan selesai dan di luar jam kerja.


"Yang pasti itu di luar jam dinas. Adanya permintaan untuk bernyanyi itulah, akhirnya Pak Bupati (Sanusi) pun tak bisa menolaknya. Maka seperti dalam video, permintaan bernyanyi jadilah dilakukan. Tujuannya untuk mengakrabkan dan membuat suasana fresh," lanjut Fuad.

Fuad menambahkan, dalam video yang viral tersebut, terlihat jika Bupati masih menggunakan baju kemeja batik dan bersongkok hitam.

Dalam goyang dangdut itu pun, kata dia, Bupati tak terlalu banyak berjoget seperti halnya orang-orang yang mendampinginya. Bahkan, sangat terlihat jelas orang-orang yang berada dalam ruangan, termasuk Bupati begitu canggungnya untuk berjoget, selain dari tamu yang terlihat bahagia dan atraktif.

Fuad melanjutkan, bernyanyi juga sudah dilakukan sejak dahulu pada beberapa kegiatan di pendopo agung Kabupaten Malang maupun di beberapa ruangan. "Khususnya saat menjamu tamu setelah acara resmi selesai, maupun dalam berbagai kegiatan lainnya. Jadi memang sudah sejak dulu juga. Tentu, konteksnya bukan untuk hura-hura seperti dipikirkan banyak orang medsos. Tapi untuk relaksasi dan mengakrabkan suasana saja. Kalau kita cari karaoke di luar, malah ini yang tak baik," tandasnya.


Fuad menegaskan, klarifikasi dibuat bukan bertujuan mencari pembenaran atas viralnya video tersebut. "Tapi, kita ingin menyampaikan runtutan peristiwanya. Kalau dipotong di tengah memang akhirnya bisa salah mengartikannya," ujarnya.

Terlepas dari polemik di medsos saat ini, pihaknya mewakili Pemkab Malang menyampaikan permohonan maaf bila memang itu membuat keresahan di masyarakat. "Kita minta maaf bila karena itu jadi ramai. Tapi, intinya Pemkab Malang tetap terus bekerja maksimal untuk masyarakat Kabupaten Malang sesuai amanah rakyat.
Terakhir, kami berharap agar peristiwa semacam ini tidak dipergunakan untuk kepentingan lainnya," pungkasnya. (RED)