Pengamat Ini Sebut Program 100 Juta Walikota akan Memicu Pengangguran di Kota Jambi

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Pengamat Pemerintahan dari UIN STS Jambi Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos, M.Si, MM, mengingatkan Walikota Jambi dr. Maulana terhadap potensi ledakan pengangguran yang dapat terjadi di Kota Jambi.
Dalam analisisnya, Dr. Dedek menyoroti ketidaksinkronan antara program yang dijalankan oleh Walikota Jambi dengan potensi ketenagakerjaan yang ada di kota tersebut, yang didominasi oleh sektor jasa dan perdagangan.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Kota Jambi pernah mencapai angka dua digit, yaitu 10,5%. Angka ini menunjukkan adanya tantangan serius dalam menciptakan lapangan kerja yang memadai bagi masyarakat. Dr. Dedek menilai bahwa program pemberdayaan masyarakat yang diluncurkan oleh pemerintah kota, berupa bantuan 100 juta per RT, justru berpotensi menciptakan mentalitas ketergantungan di kalangan masyarakat.
"Program ini, meskipun bertujuan untuk membantu masyarakat, dapat berisiko menciptakan ketergantungan pada dana pemerintah. Alih-alih memberdayakan, masyarakat mungkin akan semakin bergantung pada bantuan tersebut, yang pada gilirannya dapat meningkatkan angka pengangguran," ungkap Dr. Dedek dalam sesi kuliah dengan mahasiswa ilmu pemerintahan (2/5).
Selain itu Dedek juga mengatakan bantuan ini akan memicu Perubahan Perilaku warga, Program bantuan tunai dapat mengubah perilaku masyarakat, sehingga mereka lebih memilih untuk tidak bekerja dan menerima bantuan daripada mencari sumber - sumber yang sipatnya swadaya.
Lebih lanjut, Dr. Dedek menekankan pentingnya merumuskan program yang lebih terintegrasi dan berorientasi pada pengembangan sektor-sektor yang memiliki potensi untuk menyerap tenaga kerja. "Kota Jambi memiliki potensi besar di sektor jasa dan perdagangan. Namun, jika program-program yang ada tidak selaras dengan kebutuhan dan potensi tersebut, maka kita akan menghadapi masalah yang lebih besar di masa depan," tambahnya.
Dengan kondisi ini, Dr. Dedek mengajak semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk bersama-sama mencari solusi yang lebih efektif dalam mengatasi masalah pengangguran. "Kita perlu menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat agar tidak hanya bergantung pada bantuan, tetapi juga mampu mandiri dan berkontribusi pada perekonomian daerah," tutupnya.
Kota Jambi kini dihadapkan pada tantangan besar dalam mengatasi pengangguran, dan langkah-langkah strategis perlu segera diambil untuk mencegah ledakan pengangguran yang dapat berdampak negatif pada stabilitas sosial dan ekonomi di daerah tersebut. (*/)