Beredar Rencana Penghapusan Mapel Sejarah oleh Kemendikbud, Nadiem: Kakek Saya Pejuang!

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim mengaku terkejut karena komitmennya terhadap sejarah seolah diragukan setelah ramai beredar berita rencana penghapusan mata pelajaran sejarah oleh Kemendikbud untuk kurikulum baru yang disederhanakan.

Beredar Rencana Penghapusan Mapel Sejarah oleh Kemendikbud, Nadiem: Kakek Saya Pejuang!
Nadiem Makarim. (Istimewa)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim mengaku terkejut karena komitmennya terhadap sejarah seolah diragukan setelah ramai beredar berita rencana penghapusan mata pelajaran sejarah oleh Kemendikbud untuk kurikulum baru yang disederhanakan.

Nadiem bahkan mengungkit nama besar kakeknya yang merupakan pejuang kemerdekaan.

“Kakek saya adalah salah satu tokoh perjuangan dalam kemerdekaan Indonesia di tahun 1945,” ujar Mendikbud dalam video klarifikasi yang ditayangkan di seluruh kanal media sosial Kemendikbud, Minggu (20/9/2020).

Mengaku terkejut karena seolah komitmennya terhadap sejarah dipertanyakan, Nadiem menyinggung soal kakeknya yang merupakan pejuang kemerdekaan 1945. Seperti diketahui, Nadiem merupakan cucu dari seorang keturunan Arab, Hamid Algadri, seorang perintis perjuangan untuk Indonesia.

Tak hanya itu, Nadiem juga mengutarakan perjuangan ayah dan ibunya untuk Indonesia. “Ayah dan ibu saya aktivis nasional untuk membela hak asasi rakyat Indonesia dan berjuang melawan korupsi,” ujar Mas Menteri, begitu Nadiem akrab disapa.

Nadiem merupakan anak dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri.

“Anak-anak saya tidak mengetahui bagaimana melangkah ke masa depan tanpa mengetahui dari mana mereka datang,” sambung dia.

“Misi saya adalah untuk memajukan pendidikan sejarah agar kembali relevan dan menarik bagi anak-anak kita,” ujar Nadiem.

Misi ini menurut Nadiem, dia jalankan dengan penggunaan media yang menarik dan relevan untuk generasi baru.

“Identitas generasi baru yang nasionalis hanya bisa terbentuk dari suatu collective memory yang membanggakan dan menginspirasi,” ujar Nadiem. “Sejarah adalah tulang punggung dari identitas nasional kita. Tidak mungkin kami hilangkan,” ujar dia lagi.

Beberapa hari belakangan, marak tersiar kabar Kemendikbud akan menghapus mata pelajaran Sejarah dari kurikulum nasional yang disederhanakan. Namun dengan tegas Mendikbud mengklarifikasi hal tersebut.

“Saya ingin mengucapkan sekali lagi bahwa tidak ada sama sekali kebijakan, regulasi atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah di kurikulum nasional,” ujar Mas Menteri.

Dia menyebutkan, saat ini Kemendikbud memiliki puluhan versi permutasi yang sedang dalam proses FGD dan uji publik. Menurut Nadiem  belum ada satu pun dari permutasi tersebut yang sudah resmi menjadi draf final kurikulum baru.

Sumber: idntimes.com
Editor: Ari