KADIN Memanas, Kudeta Kepemimpinan Merembet ke Jambi?
Internal Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jambi tengah dilanda konflik internal yang kian memanas, pasca-Munaslub. Dalam Munaslub itu, KADIN Pusat menetapkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum.
BERITA JAMBI - Internal Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jambi tengah dilanda konflik internal yang kian memanas, pasca-Munaslub. Dalam Munaslub itu, KADIN Pusat menetapkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum.
Perseteruan ini semakin terbuka ketika Jefri Bintara Pardede, anggota KADIN yang turut hadir dalam Munaslub memberikan kritik terhadap Usman Sulaiman, Ketua KADIN Jambi. Memang saat ini Usman Sulaiman menolak hasil Munaslub itu.
Jefri menegaskan jika Usman Sulaiman tidak bisa menggunakan nama KADIN Jambi, untuk menolak hasil Munaslub. Menurut Jefri, Usman Sulaiman adalah pengurus lama yang kini berstatus domisioner.
Sehingga Usman menurut Jefri tidak memiliki kewenangan untuk membuat pernyataan resmi atas nama organisasi.
"Kepengurusan baru KADIN Jambi belum ada, jadi apa yang disampaikan oleh Usman Sulaiman hanyalah sikap pribadi, bukan sikap resmi organisasi," ungkap Jefri.
Lebih lanjut, Jefri juga menyoroti bahwa dukungan Usman Sulaiman terhadap Arsjad Rasjid dan penolakannya terhadap Munaslub Anindya Bakrie adalah murni pandangan pribadi. Kata dia tidak mencerminkan sikap resmi KADIN Jambi.
"Jika sikap itu adalah sikap resmi KADIN, seharusnya dibawa ke pleno terlebih dahulu. Namun, dalam kasus ini, tidak ada pleno yang diadakan, jadi itu bukan sikap resmi KADIN Jambi," tegas Jefri.
Jefri menegaskan bahwa KADIN Jambi tetap mendukung hasil Munaslub dan berada di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie.
"Kami mendukung penuh hasil Munaslub, karena diadakan sesuai dengan mekanisme dan dihadiri oleh lebih dari 20 perwakilan daerah tingkat provinsi serta mayoritas anggota luar biasa. Ini adalah keputusan yang sah dan harus dihormati," ujar Jefri.
Menurut Jefri, agenda Munaslub sudah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Munaslub ini merupakan respons terhadap dinamika internal KADIN Indonesia, dengan tujuan untuk membawa KADIN ke arah yang lebih baik ke depannya.
"Agenda Munaslub ini sudah sesuai mekanisme, dihadiri lebih dari 20 perwakilan daerah tingkat provinsi dan mayoritas anggota luar biasa," ungkap Jefri.
Tema besar Munaslub, "Mendengar Aspirasi Daerah sebagai KADIN Mitra Pemerintah," jelas menunjukkan upaya untuk mengawal kebijakan ekonomi nasional di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya dalam mendorong target pertumbuhan ekonomi 8% untuk Indonesia.
Proses menuju Munaslub ini, tambah Jefri, sudah berjalan selama enam bulan dan berakhir dengan terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum KADIN.
"Ketum terpilih langsung mendapat ucapan selamat dari Menteri Hukum dan HAM, dan rangkaian acara ini masih terus berlanjut hingga hari ini," tambah Jefri.
Kudeta kepemimpinan KADIN ini apakah sampai ke Jambi? Jefri enggan berkomentar. Dia bilang, hari ini anggota dan pengurus hanya menjalankan tahapan sesuai AD ART.
"Kita ikuti saja prosesnya sesuai regulasi. Jangan kita berandai-andai," tutupnya. (red)