Untung Ruginya Jadi Kontributor di Media Online (Media Online Jambi)

Keahlian menulis bisa mendatangkan banyak kesempatan lho, salah satunya jadi kontributor buat media, bisa website, majalah, atau koran. Tapi kayak rata-rata perkerjaan yang punya dua sisi mata uang, begitupun dengan jadi kontributor penulis. Apa aja ya get some lose some-nya jadi kotributor?

Untung Ruginya Jadi Kontributor di Media Online (Media Online Jambi)

BRITO.ID, JAMBI - Keahlian menulis bisa mendatangkan banyak kesempatan lho, salah satunya jadi kontributor buat media online, bisa website, majalah, atau koran. Tapi kayak rata-rata perkerjaan yang punya dua sisi mata uang, begitupun dengan jadi kontributor penulis. Apa aja ya get some lose some-nya jadi kotributor?

SOME GET

#1 TALENT HONED!

Buat yang bercita-cita jadi penulis atau wartawan handal, bisa mulai ngirim artikel untuk mengasah kemampuan kita. Jangan kecewa kalo tulisan kita masih belum bisa dimuat. Tinggal pelajari gaya bahasa dan perdalam bahasa kita. Skill nulis jadi hal utama buat kontributor, karena kita dilihat cuma dari hasil usaha kita.

 

#2 SHARING

Punya banyak hasil tulisan di blog atau di jurnal? Daripada sekedar di-post di blog, mending kirim ke majalah. Tentunya bukan cuma cerita ringan aja yang bisa kita share. Tergantung media cetaknya. Bisa juga kok ngirim artikel review buku, film, atau opini tentang issue penting yang lagi rame diomongin orang.

 

#3 NETWORKING

Karena nggak terikat, kita bisa ngirim tulisan ke banyak majalah. Ini bisa jadi portofolio buat kita nantinya. Dengan membangun network ini, bukan nggak mungkin pihak majalah yang bakal nyari-nyari kita buat jadi kontributor. Tentunya ngeliat dari kualitas tulisan kita dan gimana kita bisa memenuhi tanggal waktu yang udah ditentukan.

 

#4 EXTRA CASH

Dari honor menulisnya, kita bisa dapet tambahan uang saku buat jajan dan nge-date, atau beliin Mama Papa hadiah anniversay. Besarnya honor emang beragam, tergantung dari panjang naskah. Biasanya honor buat nulis satu artikel di majalah mulai dari Rp300 ribu rupiah.

 

SOME LOSE

#1 HECTIC DAY

Punya banyak waktu cuma ilusi bagi seorang kontributor. Soalnya ini kan side job kita, sementara kita masih punya tugas sekolah, les bahasa, nemenin Mama belanja, dan ngerumpi sama temen. Kalo nggak pinter ngatur waktu, bisa-bisa malah keteteran ngerjain artikelnya.

 

#2 LAST MINUTE FEE

Ini juga salah satu yang bikin deg-degan kalo jadi kontributor. Artikel udah lama masuk majalah, tapi honor belum ditransfer juga. Karena sifatnya pekerja lepas, kita juga nggak bisa bergantung dari honor ini buat pemasukan tetap. Kecuali kita dikontrak untuk jangka waktu tertentu.

 

#3 INSECURE

Nggak ada kepastian kalo kita bakal dapet kepastian jadi kontributor lagi ke depannya. Terutama kalo kita belum punya nama atau belum banyak jam terbangnya, nunggu ada tawaran buat jadi kontributor itu bikin harap harap cemas.

 

#4 MINIMUM FACILITIES

Sebagai kontributor, kita diharapkan bisa memfasilitasi keperluan penulisan artikel sendiri. Misalnya akomodasi untuk peliputan, bikin janji dengan narasumber, peralatan kayak recorder dan kamera juga harus modal sendiri tuh. (*)