Diduga, RSUD Lakukan Markup untuk Kegiatan Tebang Batang Pohon
Untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan pasien, baru-baru ini RSUD Bangko melakukan pembersihan sebagian pohon di kawasannya.

BRITO.ID, BERITA MERANGIN - Untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan pasien, baru-baru ini RSUD Bangko melakukan pembersihan sebagian pohon di kawasannya.
Namun, pekerjaan tersebut dikabarkan di-markup oleh salah satu pejabat RSUD. Betapa tidak, dari sumber yang didapat Brito.id, antara orang yang melakukan pekerjaan dan yang menandatangani tanda terima jasa dilakukan oleh orang yang berbeda.
Bahkan, nilai jasa yang dicantumkan untuk menebang beberapa pohon tersebut dinilai terlalu tinggi.
Misalnya saja, untuk menebang 4 batang dengan diameter tidak sampai 40cm di samping ruang operasi dan di depan ruang ICU saja, RSUD menganggarkan senilai Rp8,5 juta.
Selain itu, ada juga penebangan pohon berdiameter tak sampai 1 meter di belakang pos satpam, belakang VIP baru dan belakang ruang ambulance, RSUD memberikan anggaran senilai Rp 10,5 juta.
Kemudian ada juga penebangan 1 pohon di lokasi lahan parkir senilai Rp4,5 juta, penebangan ranting pohon senilai Rp1,5 juta, penebangan 1 pohon berukuran sedang senilai Rp2juta dan penebangan 1 batang pohon di depan kamar jenazah senilai Rp1,5 juta.
Setelah melakukan penebangan, RSUD juga menganggarkan untuk pembersihan sisa penebangannya senilai Rp7,8 juta.
Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya kepada Brito.id mengatakan kalau semua anggaran yang diberikan RSUD tersebut kepada para pekerja berbeda jauh, bahkan yang menandatangani tanda terima juga merupakan orang yang berbeda.
"Yang saya dengar, pekerjanya terima tidak sampai segitu, dan orang yang tanda tangan tanda terima juga bukan orang yang bekerja, dan mereka diberikan uang untuk menandatangani kwitansi, makanya saya rasa ada dugaan Markup di sana," katanya.
Bahkan, jika memang benar-benar real, sumber menyebutkan anggaran untuk menebang beberapa pohon tersebut tidak sampai segitu.
"Masak ada nebang pohon anggarannya satu pohon sampai 4,5 juta, ini untuk nebang saja, pembersihannya lain, coba ditanya sama yang biasa nebang pohon, sampai gak segitu tarifnya," katanya.
Sementara itu di tempat terpisah, Direktur RSUD Kol Abundjani Bangko, dr Sephelio, yang ditemui di ruangannya mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
"Wai, kalau itu saya benar-benar tidak tau, coba saya tanya PPTK nya dulu," ujar Direktur. (red)