Kadinkes Kota Jambi Pastikan Sekwan Muarojambi Meninggal Bukan Karena Corona

Menyebarnya rekaman di Whatsapp, terkait kronologis meninggalnya Sekwan Muarojambi, Dedi Susilo, di Rumah Sakit Abdul Manap Kota Jambi diduga akibat Corona, dibantah langsung oleh Kadinkes Kota Jambi, Ida Yuliarti

Kadinkes Kota Jambi Pastikan Sekwan Muarojambi Meninggal Bukan Karena Corona
Kadinkes Kota Jambi Ida Yuliarti (ist)

BRITO.ID, BERITA JAMBI – Menyebarnya rekaman di Whatsapp, terkait kronologis meninggalnya Sekwan Muarojambi, Dedi Susilo, di Rumah Sakit Abdul Manap Kota Jambi diduga akibat Corona, dibantah langsung oleh Kadinkes Kota Jambi, Ida Yuliarti.

Ida Yuliarti, yang dikonfirmasi Brito.id, membantah semua isi dalam rekaman, yang menampilkan seorang perempuan menjelaskan kronologis meninggalnya Dedi Susilo.

"Saya tau kronologisnya, beliau meninggal memang dengan status ODP ( orang dengan pengawasan) karena beliau baru pulang dari Yogyakarta,” terang Ida.

"Pasien yang meninggal kondisi dengan tensi yang tinggi dan memiliki riwayat sakit jantung,saya tegaskan di sini almarhum Sekwan Muaro Jambi meninggal bukan karena Covid 19,” tegasnya.

Ida menambahkan terkait labor air liur, memang pihak Rumah Sakit belum sempat mengambil labor, bukan penolakan dari keluarga. Dan masalah jenazah karena hasil lab tidak diambil dan diagnosa terakhir adalah gejala hipertensi dan jantung mengarah ke stroke makan jenazah dibawa pulang kerumah dan dipastikan tidak ada perdebatan seperti yang diisukan.

“Pihak rumah sakit belum sempat ,tolong digaris bawahi ya, Belum sempat mengambil labor air liur atau swab pasien, Kalau masalah jenazah kenapa dibawa kerumah, karena diagnosa terakhir pasien meninggal tersebut didiagnosa penyakit hipertensi dan jantung mengarah kepada stroke,” tambahnya.

Ida juga mengatakan semua informasi yang ada dalam voice tersebut tidaklah benar alias hoax , jangan memperkeruh keadaan yang ada.

"Masyarakat diharapkan bisa bijak dan jeli dalam memberikan dan menerima informasi ,terutama dalam kondisi corona seperti ini,” pungkas Ida.

Penulis: Dewi Anita

Editor: Rhizki Okfiandi