Karhutla Jambi, Aktivis Lingkungan Ini Sebut Pemda tak Punya Nyali Saat Hadapi Perusahaan Besar

Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi belum usai. Tahun ini, BPBD Provinsi Jambi telah memetakan setidaknya ada 258 Desa yang masuk dalam daftar rawan Karhutla.

Karhutla Jambi, Aktivis Lingkungan Ini Sebut Pemda tak Punya Nyali Saat Hadapi Perusahaan Besar
Feri Irawan, Direktur Perkumpulan Hijau dan Koordinator Simpul Jaringan Pantau Gambut Jambi (ist)

BRITO.ID, BERITA JAMBI – Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi belum usai. Tahun ini, BPBD Provinsi Jambi telah memetakan setidaknya ada 258 Desa yang masuk dalam daftar rawan Karhutla.

Dari 258 Desa ini, setidaknya lebih dari 100 Desa berada di daerah gambut yang tersebar di Kabupaten Tanjab Barat, Tanjab Timur dan Muarojambi, bahkan sebagian besar Desa-Desa ini berada di wilayah konsesi perusahaan dan perkebunan Kelapa Sawit.

Direktur Perkumpulan Hijau dan Koordinator Simpul Jaringan Pantau Gambut Jambi, Feri Irawan, menyebutkan, setiap terjadi Karhutla di Jambi, seolah-olah Pemerintah Daerah (Pemda) baik Kabupaten dan Provinsi, tidak punya nyali dalam mengambil tindakan tegas, terhadap perusahan-perusahaan yang berada di sekitar lokasi Karhutla.

“Pemerintah Daerah dalam hal ini hanya mengandalkan Pemerintah Pusat saja, kalau bertemu dengan Perusahaan yang lahannya terjadi Karhutla, seolah-olah tidak punya nyali, ini yang menjadi masalah besar,” ujar Feri.

Dijelaskannya, lahan gambut yang selalu menjadi langganan lokasi kebakaran di Jambi ini disebabkan oleh izin-izin yang diberikan oleh Pemerintah kepada perusahaan-perusahaan sawit, di mana dalam catatan terakhir Walhi, menyebutkan, hampir 70 persen kebaran lahan di Jambi berada di lokasi perusaahaan dan perkebunan sawit.

“Seharusnya ini menjadi pelajaran, apalagi sebentar lagi kita memasuki musim kemarau, sehingga Pemda harus mempunyai langkah produktif dalam menangani hal ini,” katanya.

Penulis: Rhizki Okfiandi