Kunker ke Papua Nugini, Ihsan Yunus: Indonesia Harus Jalin Kerjasama yang Lebih Strategis
BRITO.ID, BERITA JAMBI - Mengawali masa sidang pasca reses pada 21 November 2018, beberapa anggota DPR melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Anggota DPR RI Komisi VI dan Fraksi PDIP Ihsan Yunus juga melakukan kunjungan kerja ke Papua Nugini (PNG). Kunjungan dilakukan ke ibu kota Port Moresby.
Dalam rangkaian kunjungan ke PNG, Ihsan Yunus dan rombongan menyempatkan diri untuk mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di PNG dan diterima langsung oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk PNG dan Republik Solomon Islands, Ronald J.P. Manik dan jajarannya.
Ihsan menjelaskan hubungan Indonesia dan PNG cukup baik, namun belum seriusnya Indonesia untuk menjadikan PNG sebagai negara mitra strategisnya.
“Sangat disayangkan Indonesia tampak belum melihat PNG sebagai negara mitra strategisnya. Hal ini misalnya ditunjukkan lewat anggaran KBRI yang relatif kecil, hanya Rp 22 miliar per tahun yang 60%-nya terserap untuk gaji karyawan dan hanya Rp 300 juta untuk keamanan per bulan,” kata Ihsan dalam keterangan resminya, Jumat (23/11).
“Indonesia juga terlihat kurang agresif melakukan hubungan ekonomi dengan PNG. Kita kalah cepat dengan Tiongkok yang sudah melakukan investasi besar-besaran. Jalan-jalan utama di Port Moresby dengan panjang puluhan kilometer itu dibangun lewat kerjasama dengan Tiongkok,” tambahnya.
Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia, akses ke PNG juga masih kurang memadai. Tidak ada rute laut langsung, jalur udara harus memutar dahulu ke Singapura bahkan Manila, Filipina. “Baru dizaman Presiden Jokowi ini transportasi darat mulai baik dengan dibukanya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) walaupun masih terkendala masalah infrastruktur dasar seperti listrik dan air,” lanjut Anggota DPR RI dapil Jambi ini
Ihsan yang di 2019 nanti akan kembali maju sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jambi juga menyoroti PNG sebagai negara pasifik yang kerap menyuarakan dukungan politiknya untuk Indonesia di forum-forum internasional.
“Ambil contoh masalah gerakan Papua merdeka. PNG itu adalah negara pasifik yang selalu mendukung dan berada di sisi Indonesia untuk soal ini di forum-forum internasional seperti PBB. Sikap PNG bahkan kerap berseberangan dengan negara-negara pasifik lainnya seperti Republik Solomon Islands dan Vanuatu,” tutup Ihsan. (sai/adv)