Meski Primadona, 53.000 Hektar Kebun Kelapa Perlu Peremajaan dan Bantuan Pemkab Taniabbar

BRITO.ID BERITA TUNGKAL- Seluas 53.000 hektar luas lahan kelapa dalam di Tanjab Barat ternyata masih perlu bantuan Pemkab Tanjab Barat.
Selain pemupukan, bibit unggul hingga pemasaran buah kelapa dalam yang masih menjadi kendala petani. Dan ternyata tak sepenuhnya tersentuh Pemkab Tanjab Barat.
Muslimin salah satu petani kelapa dalam mengaku, dari 7 hektar kebun kelapa miliknya, sebagian besar, pohon kelapa sudah mulai tidak produktif lantaran sudah terlalu tua.
"Harga murah, pupuk mahal, bibit kelapa unggul susah di dapat. Makanya kami perlu bantuan Pemerintah Daerah agar petani komoditi kelapa dalam Tanjab Barat lebih makmur," keluhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perkebunan Tanjab Barat, Melam Bangun membenarkan jika untuk wilayah Tanjab Barat, luas lahan kelapa dalam mencapai 53.000 hektar.
"Tanjab Barat 53.000 hektar, lebih luas Tanjab Timur 2.000-an. Dan dari jumlah itu memang banyak yang mulai tidak produktif," katanya saat dijumpai di ruangnya kemarin Senin (28/10)
Terkait masih perlunya sentuhan Pemerintah, Melam kembali menjelaskan, untuk pupuk, hampir setiap tahun sudah melakukan bantuan berupa subsidi.
"Untuk Bibit unggul sudah ada dan kini tinggal pemasaran yang masih menemui kendala," imbuhnya.
Melam Bangun juga mengatakan, untuk kualitas kelapa lokal Tanjab Barat saat ini menjadi primadona. Baik dalam daerah hingga mancanegara.
"Banyak kelapa kita dieksport ke luar negeri, dan banyak pengusaha di Pulau Jawa yang mengambil buah kelapa kita." Katanya.
Untuk kelapa lokal, Tanjab Barat sudah memiliki nama husus yakni kelapa gambut. Sebab seluruh perkebunan kelapa hidup di lahan gambut.
"Kualitasnya jelas beda dari kelapa kelapa lain, selain isinya tebal, santanya banyak, kadar minyak di dalam kelapa juga lumayan banyak," katanya. (RED)
Kontributor : Heri Anto