Pak Anies Banjir kok di Sumur Resapan, PSI: Sudah Kelola Rp300 Triliun, Sungai Mana Tambah Lebar?

Banjir yang  merendam Jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, meski sudah ada sumur resapan tetap saja ada kritikan pedas ke Pemprov DKI Jakarta. PSI menilai Pemprov DKI seperti leha-leha.

Pak Anies Banjir kok di Sumur Resapan, PSI: Sudah Kelola Rp300 Triliun, Sungai Mana Tambah Lebar?
Genangan di sumur resapan Jl Karang Tengah Raya, Jaksel, 17 Maret 2022. (Fuad Fariz/detikcom)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Banjir yang  merendam Jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, meski sudah ada sumur resapan tetap saja ada kritikan pedas ke Pemprov DKI Jakarta. PSI menilai Pemprov DKI seperti leha-leha.

Banjir yang sempat merendam Jalan Karang Tengah Raya itu awalnya ditanggapi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Riza mengatakan hal itu bisa saja dipicu daya tampung sumur resapan yang terbatas.

"Jadi mungkin saja ada sumur resapan di satu daerah atau satu titik yang memang tidak dapat memenuhi kapasitas air di situ," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (17/3).

Dia mengatakan jajarannya bakal mengecek kondisi tersebut. Riza menyebut masalah yang terjadi bakal segera diatasi.

"Ya artinya di titik itu perlu ada penanganan, penanggulangan nanti. Apakah ditambal atau saluran sekitar situ dibersihkan atau distribusi saluran airnya diatur kembali ya nanti dilihat," jelasnya.

Kritik kemudian datang dari Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana. Dia menyoroti kinerja Pemprov DKI.

Justin awalnya mengkritisi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria soal banjir yang terjadi di jalan yang ada sumur resapan. Menurutnya, sumur resapan hanyalah sebagai supporting system.

"Sangat saya sayangkan kalau kesalahan tersebut ditimpakan pada daya tampung sumur resapan itu sendiri. Sejak awal saya sudah katakan bahwa sumur resapan itu semestinya sebagai supporting system saja, tapi sama sekali tidak untuk diandalkan dalam hal penanggulangan banjir," kata Justin kepada wartawan, Jumat (18/3).

Justin juga mempertanyakan pengerjaan yang dilakukan Anies Baswedan selama menjabat Gubernur DKI Jakarta. Dia menilai pengerjaan yang dilakukan hanyalah soal sumur resapan dengan kualitas buruk.

"Tapi apa yang terjadi? Selama Bapak Gubernur menjabat, beliau telah mengelola lebih dari Rp 300 triliun, bahkan mungkin hampir Rp 400 triliun, tapi sungai mana di Jakarta yang sudah tambah lebar? Apakah sudah ada perluasan jaringan mikro untuk secepatnya mengalirkan air ke sungai besar untuk segera dibuang ke laut?" ujar Justin.

"Yang ada hanya sumur resapan, ini yang teramat mengecewakan saya, terlebih pengerjaannya juga dengan kualitas buruk sehingga banyak merugikan aktivitas dan keamanan warga DKI sendiri," tambahnya.

Menurut Justin, pengerjaan sumur resapan hanya mengejar kuantitas dibandingkan dengan efektivitas keberadaan sumur resapan. Dia juga mengatakan banyak sumur resapan dibuat di tempat yang tidak sesuai.

"Menurut saya, juga pengerjaan sumur resapan hanya mengejar kuantitas (26 ribu titik) dibanding efektivitas keberadaan sumur itu sendiri sehingga banyak sumur dibuat di tempat yang 'aneh-aneh' seperti di tempat yang lebih tinggi seolah air akan mengalir ke tempat yang lebih tinggi, bukan ke tempat yang lebih rendah," tutur Justin.

Kontraktor pembangun sumur resapan menyatakan terendamnya sumur resapan ini karena air melebihi kapasitas plus saluran tersumbat. Genangan di Jalan Karang Tengah Raya diketahui terpantau sudah ada sejak Kamis (17/3) kemarin hingga Jumat (18/3/2022) sore ini.

"Terutama yang banjir daerah depan Vila Delima, kemungkinan pertama kapasitas tampung sumur resapan sudah penuh sehingga sisanya nggak tertampung lagi, mengingat curah hujan tinggi dan beruntun setiap hari," kata Site Manager PT Jaya Beton, Jody Pradikta, kepada detikcom, Jumat (18/3/2022).

Sumber: detikcom

Editor: Ari