Usai Pawai 17 Agustus, Kota Sarolangun Dipenuhi Sampah

Usai Pawai 17 Agustus, Kota Sarolangun Dipenuhi Sampah
Sampah yang menumpuk usai acara pawai 17 Agustus. (Arfandi/Brito.id)

BRITO.ID,BERITA SAROLANGUN - Minggu (18/07) merupakan rangkaian puncak acara pawai pembangunan atau karnaval dalam rangka memperingati HUT RI Ke-74 Tahun 2019 di Kabupaten Sarolangun. Kegiatan tersebut melibatkan para pelajar SD, SMP dan SMA, serta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun.

Secara bergantian melakukan pawai dengan riang gembira. Para peserta pawai pembangunan ini dimulai sekitar pukul 09.00 Wib. Para peserta mengelilingi rute yang sudah ditentukan. Start dari lapangan Basamo Sriwijaya, kemudian menuju jalan di depan Rumah Dinas Bupati Sarolangun atau Ancol Sarolangun. Lalu menuju jalan jalur dua kota Sarolangun, hingga ke jalan lintas Sumatera KM 01 Sarolangun Simpang SMKN 4 Sarolangun dan kembali finish di lapangan Basamo Sriwijaya.

Kemeriahan karnaval ini sangat terlihat dengan banyaknya warga Sarolangun berbondong-bondong membawa sanak family mereka untuk melihat secara langsung kegiatan karnaval ini. Tetapi terdapat satu hal yang sangat disayangkan dalam kemeriahan kegiatan pawai karnaval ini, karena setelah pawai bergilir sekitar pukul 12.45 Wib, banyak sampah berserakan di seputaran rute perjalanan pawai karnaval ini.

Salah satunya di Jalan jalur dua Kota Sarolangun. Berdasarkan pantauan di lapangan, sampah plastik dari bekas minuman aqua gelas dan botol serta minuman kaleng lainnya banyak berserakan di pinggir jalan hingga di atas trotoar, sehingga pemandangan Kota Sarolangun terlihat kotor.

Tak hanya itu, beberapa pemulung sampah juga terlihat melakukan aktivitasnya, seperti dapat durian runtuh, karena banyaknya sampah yang berserakan.

Ketika dikonfirmasi Kepala Dinas Perumahan,Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Sarolangun Saipullah dengan singkat mengakatan akan mengupayakan membersihkannya. "Kalau hari ini dibersihkan, terpaksa besok petugas diliburkan," tambahnya. (red)

Reporter: Arfandi S