14 Meninggal Terdampak Tsunami Peserta Family Gathering PLN

14 Meninggal Terdampak Tsunami Peserta Family Gathering PLN

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyebutkan data sebanyak 14 peserta gathering PLN diketahui meninggal dunia terdampak dari tsunami Selat Sunda. Peserta family gathering merupakan rangkaian acara dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat yang menjadi korban bencana Tsunami di Tanjung Lesung pada Sabtu malam (22/12), berdasarkan data dari PLN yang diterima di Jakarta, Minggu (23/12).

Hingga pukul 11.00 WIB, korban selamat berjumlah 157 orang (termasuk korban luka berat). Korban meninggal 14 orang, dan korban terdata namun belum ditemukan atau belum bisa hubungi sebanyak 89 orang. Total keseluruhan peserta gathering sebanyak 260 orang. "Kami masih terus mendata dan melakukan upaya pencarian korban, kami mohon doanya agar seluruh korban bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat," kata Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka. PLN juga telah mengirimkan 36 ambulance untuk membantu proses evakuasi di lokasi bencana.

Terkait kondisi kelistrikan pasca bencana, saat ini PLN sedang melakukan proses penormalan listrik dengan melakukan perbaikan gardu serta investigasi jaringan.

Terdapat 146 gardu yang berhasil dinyalakan, sementara gardu yang masih padam yakni 102 gardu. Selain itu terdapat 20 tiang SUTM Roboh akibat diterjang Tsunami.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa akibat tsunami dan gelombang tinggi yang menerjang pantai Selat Sunda, bertambah menjadi 43 orang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan data sementara hingga pukul 07.00 WIB menunjukkan bencana tersebut telah menyebabkan 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan dua orang hilang.

Sementara jumlah pengungsi masih dalam pendataan.

Sebanyak 430 unit rumah, sembilan hotel, dan 10 kapal mengalami rusak berat, sementara puluhan kapal lainnya juga rusak, demikian menurut BNPB.

Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami, dengan jumlah korban jiwa 33 orang dan 491 orang luka-luka. Sebanyak 400 unit rumah, sembilan hotel dan 10 kapal yang mengalami rusak berat berada di wilayah tersebut.

Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Panimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang.

Sedangkan di Lampung Selatan terdata tujuh orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Dan di Serang tercatat tiga orang meninggal dunia, empat orang luka-luka dan dua orang hilang. (RED)