4.800 Warga Sarolangun Mengantri Naik Haji, Ini Solusi Kemenag

BRITO.ID, BERITA SAROLANGUN - Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sarolangun mencatat daftar tunggu keberangkatan haji cukup lama. Jika mendaftar pada tahun 2019 ini, maka baru bisa berangkat pada tahun 2043 mendatang artinya menunggu selama 24 tahun.
Kepala Kemenag Sarolangun, M Syatar mengatakan bahwa jumlah Antrian naik haji di Kabupaten Sarolangun jumlahnya bisa mencapai ribuan orang.
Jika rata-rata dalam satu tahun diberangkatkan hanya 200 orang, maka jika dikalikan selama 24 tahun berarti ada sebanyak 4.800 orang yang saat ini sedang mengantri untuk naik haji.
"Kita mengikuti kuota nasional, kita dapat dari provinsi Jambi sekitar 3.000-an itu yang direbut oleh kita di kabupaten. Pertama karena peminatnya cukup banyak sehingga terjadi Antrian yang panjang. Provinsi ada ribuan yang antri, kita saja 2043 baru berangkat, rata rata pertahun itu ada 200 orang, kalikanlah, "katanya, Kamis (1/8/2019).
Dia menyebutkan panjangnya antrian ini juga disebabkan karena adanya keterlambatan menyetor uang pendaftaran naik haji, seperti pembayaran di bank yang mengalami antrian. Sehingga ada keterlambatan prosedur pendaftaran.
Lalu, untuk mengatasi hal tersebut pihaknya berencana untuk membangun Kantor Pelayanan Haji di Kabupaten Sarolangun, yang didalamnya dilengkapi dengan petugas bank.
"Kita sekarang mencari solusi, karena rentang prosedur pendaftaran baik itu Kemenag, ke bank. Insya Allah tahun 2020 mengagendakan untuk membangun kantor pelayanan haji, yang disitu lengkap petugas bank, jadi jamaah tidak perlu lagi ke bank," katanya.
Pada 2019 ini, Kabupaten Sarolangun mendapatkan kuota haji sebanyak 214 orang. Jemaah sudah diberangkatkan ke Mekkah, untuk melaksanakan ibadah haji. Dengan jamaah yang tertua berusia 86 tahun asal Kecamatan Singkut dan jamaah Termuda berusia 27 tahun asal Kecamatan Bathin VIII. (RED)
Reporter : Arfandi S