Dua Tahun Terakhir, Puluhan Kasus PPA Terjadi di Muarojambi, Dinsos: Ada Juga ASN Perkosa Anak Kandung
Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos PPA) Muarojambi mencatat ada puluhan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Muarojambi sepanjang 2019 hingga pertengahan 2020.
BRITO.ID, BERITA MUAROJAMBI - Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos PPA) Muarojambi mencatat ada puluhan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Muarojambi sepanjang 2019 hingga pertengahan 2020.
Setidaknya, hingga Juli 2020, ada 37 laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi.
"Kalau di 2019 itu ada 28, sedangkan di 2020 ini hingga pertengahan tahun ini tercatat baru 9 kasus yang terjadi," kata Kasi Perlindungan dan Kesejahteraan Anak Dinsos PPA Muarojambi Pitriani Senin (13/8/20).
Kasus yang terjadi tersebut beragam. Mulai dari perceraian, pedhofilia, perebutan hak asuh anak hingga kasus incest.
"Yang paling banyak terdata di kita adalah perebutan hak asuh anak. Ada juga pedhofilia dan pemerkosaan terhadap anak kandung maupun anak tiri," kata dia.
Mirisnya lagi, pada tahun 2019 lalu, dari 28 kasus tersebut ada satu kasus perkosaan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak kandungnya. Parahnya, sang pelaku merupakan ASN di lingkungan Pemkab Muarojambi.
"Tahun lalu ada kasus seorang PNS yang memperkosa anak kandungnya sendiri," kata dia.
Apakah di tahun ini kasus yang menimpa perempuan dan anak di Muarojambi mengalami penurunan jika dibanding tahun lalu?. Pitriani tak bisa memastikan.
"Bila mengacu pada kejadian tahun lalu, kebanyakan pelapor melaporkan kasusnya di akhir tahun. Jadi kita belum bisa memastikan apakah tahun ini i menurun atau tidak dibanding tahun lalu. Harapan kita tentunya mudah-mudahan mengalami penurunan," kata dia.
Penulis: Raden Romi
Editor: Rhizki Okfiandi