Intensitas Hujan Tinggi, Kecamatan Berbak Tanjab Timur Siaga Banjir
Memasuki musim penghujan seperti saat ini, beberapa daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) yang sering terendam banjir mulai waspada dan mulai mengantisipasi terkait hal tersebut.
BRITO.ID, BERITA TANJAB TIMUR - Memasuki musim penghujan seperti saat ini, beberapa daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) yang sering terendam banjir mulai waspada dan mulai mengantisipasi terkait hal tersebut.
Salah satu wilayah yang kerap terendam banjir bila memasuki musim penghujan adalah Kecamatan Berbak yang berbatasan dengan Kabupaten Muarojambi.
Kecamatan ini biasanya sering menjadi langganan banjir bila memasuki musim penghujan, hal ini dikarenakan Kecamatan ini berada di persimpangan aliran sungai besar, yaitu Sungai Berbak, aliran Sungai Nipahpanjang dan aliran Sungai Batanghari.
Walaupun di wilayah Tanjabtim intensitas curah hujan tidak terlalu tinggi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan beberapa di wilayah ini tidak terendam banjir. Hal ini disebabkan adanya banjir kiriman dari beberapa wilayah yang juga dapat menggenangi Kecamatan yang terkenal dengan makam Rangkayo Hitam dan Taman Nasional Berbak Sembilangnya ini.
Camat Berbak, M. Yani, ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini kondisi ketinggian air di Kecamatan Berbak masih terbilang normal. Biasanya bulan Desember, Januari dan Februari ketinggian air cukup tinggi di Kecamatan ini.
"Saat ini bulan yang dikhawatirkan sering terjadinya banjir di Kecamatan ini sudah lewat. Akan tetapi kami tetap waspada, sebab banjir yang terjadi di lokasi ini bukan hanya karena faktor hujan di Tanjabtim yang cukup deras saja, akan tetapi juga akibat kiriman dari beberapa daerah," ujarnya.
Yani juga menjelaskan, saat ini koordinasi dengan Dinas terkait juga sudah cukup baik guna mengantisipasi banjir yang sewaktu - waktu bisa saja terjadi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak BPBD guna pemantauan kondisi ketinggian air. Selain itu, bantuan dari Dinas Sosial juga sudah kami terima, seperti baju pelampung sebanyak 30 set, speedboat kita juga standby, Velbed (tempat tidur darurat bencana pengungsi) sekitar 20 set," jelasnya.
Selanjutnya, Yani juga menghimbau kepada masyarakat Kecamatan Berbak untuk tetap waspada dan apabila terjadi banjir, untuk masyarakat diharapkan dapat mengikuti jalur evakuasi yang sebelumnya telah ditentukan dan agar dapat berada di dataran tinggi seperti di ujung jalan jembatan berbak.
"Biasanya wilayah yang sering menjadi lokasi banjir ada di Kelurahan Simpang, Desa Rawasari dan Desa Rantau Makmur. Kami dari Kecamatan juga terus memantau kondisi di lapangan guna mengantisipasi terjadinya banjir di Kecamatan ini," pungkasnya.
Penulis: Erik
Editor: Rhizki Okfiandi