Israel Bombardir Gaza, Anggota Parlemen AS: Serangan Udara yang Tewaskan Warga Sipil Merupakan aksi Terorisme!

Palestina hari ini kian memanas usai terjadinya gempuran udara Israel di wilayah Gaza. Serangan itu dilakukan untuk merespon lebih dari 100 roket yang ditembakkan Hamas dan kelompok militan lainnya.

Israel Bombardir Gaza, Anggota Parlemen AS: Serangan Udara yang Tewaskan Warga Sipil Merupakan aksi Terorisme!
Serangan udara Israel di Gaza (ist/Abdillah Onim).

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Palestina hari ini kian memanas usai terjadinya gempuran udara Israel di wilayah Gaza. Serangan itu dilakukan untuk merespon lebih dari 100 roket yang ditembakkan Hamas dan kelompok militan lainnya.

Diketahui wilayah Yerusalem memanas selama beberapa waktu terakhir. Bentrok pecah antar warga Palestina dan aparat Israel terjadi di Masjid Al-Aqsa, hingga protes rencana penggusuran rumah keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Kabar Palestina hari ini diwarnai peringatan Hamas pada Senin (10/5) agar Israel menarik seluruh tentara dan polisinya dari Masjid Al-Aqsa dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem. Sekitar pukul 18.00 waktu setempat, waktu tenggat peringatan Hamas berakhir.

Menurut militer Israel, ada 150 roket yang ditembakkan dari Gaza. Selain Hamas, kelompok militan lainnya, Jihad Islam mengklaim juga melakukan serangan ke sebuah kendaraan Israel dengan rudal anti-tank di perbatasan Gaza.

"Rentetan roket ditembakkan ke arah musuh di Yerusalem yang diduduki untuk merespons kejahatan dan agresinya terhadap kota suci dan penindasan warganya di Sheikh Jarrah dan Masjid Al-Aqsa," ucap juru bicara sayap militer Hamas di Gaza, Brigade Al-Qassam, seperti dilansir Arab News.

"Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik: Jika Anda merespons, kami akan merespons, dan jika Anda melakukan eskalasi, kami akan melakukan eskalasi," imbuhnya.

Panglima Brigade Al-Qassam, Mohammed Deif, mengatakan akan terus melakukan perlawanan dan Israel akan membayar 'harga yang sangat mahal' jika melanjutkan tindakannya terhadap warga Palestina.

Serangan ke wilayah Yerusalem diklaim Israel berhasil dicegat oleh Sistem Pertahanan Udara Iron Dome. Dilaporkan tidak ada korban jiwa.

Gempuran Israel ke Gaza

Kabar Palestina hari ini juga diwarnai aksi balasan serangan udara ke Gaza. Israel membalas serangan udara ke Gaza pada Senin (10/5) waktu setempat dan menewaskan sedikitnya 20 orang, dimana 9 diantaranya adalah anak-anak.

Seperti dilansir AFP, Selasa (11/5/2021), akibat gempuran Israel, seorang komandan senior Hamas juga tewas, sementara 65 orang lainnya luka-luka. Aksi balasan yang dilakukan Israel dikonfirmasi oleh PM Benjamin Netanyahu.

Hamas disebut melewati batas dengan mengirimkan roket ke Yerusalem. Israel juga menegaskan akan merespon serangan dengan kekuatan penuh.

"Kita tidak akan mentoleransi serangan-serangan ke wilayah kita, ibu kota kita, warga kita dan tentara kita. Pihak yang menyerang kita akan membayar mahal," tegas Netanyahu yang menggelar rapat dengan jajaran petinggi militer Israel dan dinas keamanan Shin Bet.

Kabar Palestina hari ini juga mendapat sorotan dari anggota parlemen Amerika Serikat. Seorang anggota parlemen muslim AS, Ilhan Omar angkat suara dan menyebut serangan itu merupakan aksi terorisme.

"Serangan udara Israel yang menewaskan warga sipil di Gaza merupakan aksi terorisme," tegas Omar dalam pernyataannya via akun Twitter resminya, seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (11/5/2021).

"Palestina berhak mendapatkan perlindungan. Tidak seperti Israel, program pertahanan rudal seperti Iron Dome, tidak ada untuk melindungi warga sipil Palestina," tambahnya.

Anggota parlemen yang mewakili negara bagian Minnesota ini menganggap serangan Israel tidak masuk akal sebab dilakukan jelang Idul Fitri.

Tak hanya terkait gempuran Israel, Omar turut menyoroti bentrokan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa saat umat muslim hendak melakukan ibadah salat Tarawih.

"Ini terjadi saat umat Muslim melakukan salat Tarawih (dan) Tahajud di Palestina. Keluarga-keluarga yang berdoa sepanjang malam selama Ramadan, masjid sudah seperti rumah. Warga Palestina berhak mencari perlindungan di masjid dan berhak atas kedamaian saat Ramadan. Di mana laporan media? (Bicaralah) Melawan teror pendudukan Israel," tulisnya via Twitter terkait kabar Palestina hari ini.

Sumber: detikcom

Editor: Ari