Jelang 100 Hari, Pembangunan Kota Jambi dinilai Hilang Arah

BRITO.ID, BERITA JAMBI, –Kembali Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos, M.Si, MM, seorang pengamat kebijakan publik, memberikan penilaian kritis terhadap kepemimpinan Walikota Jambi, Maulana, menjelang 100 hari masa jabatannya. Dalam pandangannya, kepemimpinan Maulana dinilai gagal memberikan pondasi yang kuat untuk mewujudkan visi "Kota Bahagia" yang diusung bersama Wakil Walikota Diza.
Menurut Dr. Dedek, kegagalan ini terlihat jelas dari tidak adanya rekonstruksi visi Bahagia Maulana dan Diza dalam dokumen perencanaan daerah, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). "Apa yang ingin dilakukan oleh Walikota Jambi belum tergambar dengan jelas dalam dokumen perencanaan. Seolah-olah masih meraba-raba tanpa arah yang pasti," ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Dedek menyoroti ketidakmampuan Walikota Maulana dalam memetakan persoalan-persoalan krusial yang dihadapi kota, seperti banjir, kemacetan, kemiskinan, dan layanan publik. "Dalam 100 hari ini, tidak ada langkah konkret yang diambil untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Tanpa pemetaan yang jelas dan terukur, sulit untuk mengetahui apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki kondisi kota," jelasnya.
Salah satu poin penting yang disoroti adalah kurangnya tolok ukur capaian dari urusan wajib pemerintahan, seperti pendidikan dan kesehatan. "Sampai hari ini, Walikota Jambi tidak memiliki indikator yang jelas untuk menilai kinerja pemerintahannya. Ini menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat, apakah ada kemajuan yang dicapai atau justru stagnasi," tambah Dr. Dedek.
Ia juga menegaskan bahwa dalam 100 hari kepemimpinan, Kota Jambi seakan kehilangan arah. "Alih-alih menata birokrasi, Walikota Maulana justru terlihat lebih banyak diatur oleh birokrasi dan terjebak dalam seremonial. Hari-hari kerjanya lebih banyak diisi dengan rapat dan membuka acara seremonial, tanpa ada gebrakan atau inovasi yang berarti," kritiknya.
Dr. Dedek menekankan pentingnya bagi Walikota Jambi untuk segera melakukan evaluasi dan perbaikan dalam kepemimpinannya. "Masyarakat Jambi menantikan tindakan nyata dan solusi yang efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Harapan akan Kota Bahagia harus diwujudkan dengan langkah-langkah yang jelas dan terukur, jangan salah jika seperti ini nilai 100 hari Walikota hanya dapat nilai C, " tutupnya.
Dengan penilaian ini, diharapkan Walikota Jambi dapat lebih fokus dalam merumuskan kebijakan yang tepat dan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat. (*)