Level PPKM Turun, Sekolah di Jambi Siap Gelar Belajar Tatap Muka

Menjelang Penurunan level PPKM di Kota Jambi, Pemerintah Kota Jambi saat ini tengah mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas atau dengan cara interaksi langsung.

Level PPKM Turun, Sekolah di Jambi Siap Gelar Belajar Tatap Muka
Kadisdik Kota Jambi Mulyadi (ist)

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Menjelang Penurunan level PPKM di Kota Jambi, Pemerintah Kota Jambi saat ini tengah mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas atau dengan cara interaksi langsung. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi, Mulyadi saat dikonfirmasi menyampaikan, saat ini Kota Jambi memang masih menerapkan PPKM level 4. 

Lalu bagaimana persiapan di SD hingga SMP di Kota Jambi menggelar PTM terbatas?

Menanggapi hal tersebut, Mulyadi pun angkat bicara, tidak menutup kemungkinan daerah itu mengalami penurunan level PPKM, karena Kota Jambi saat ini memasuki zona oranye. 

Mulyadi mengatakan, jika PPKM di Kota Jambi turun level, maka sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dapat menerapkan pembelajaran dengan interaksi langsung atau tatap muka. 

"Harapan kita juga PPKM dapat turun level menjadi 2 atau 3, sebab ada penurunan angka kasus COVID-19. Kalau sudah masuk level 3 boleh melakukan PTM," kata Mulyadi, Jum'at 3 September 2021.

Ia juga menegaskan, pihaknya hingga saat ini fokus pada pelaksanaan vaksinasi anak usia pelajar 12 tahun ke atas. 

Selain itu, mereka memastikan kesiapan sarana prasarana protokol kesehatan di sekolah, sehingga pelaksanaan PTM terbatas nantinya benar-benar berjalan dengan baik.

Di samping itulah potensi Dinas Pendidikan Kota Jambi sedang mempersiapkan PTM. Persiapan itu dimulai dari rapat koordinasi bersama seluruh kepala SD dan SMP di Kota Jambi. Kemudian, Pemkot Jambi bakal turun ke sekolah guna mengecek fasilitas dan memastikan persyaratan untuk PTM sudah terpenuhi. 

"Misalnya tempat cuci tangan, handsanitizer, pengukur suhu tubuh, dan sebagainya," ujarnya. 

Lanjutnya, Pemkot Jambi juga meminta pihak sekolah mendata murid dan guru yang belum divaksinasi. Sehingga kata Mulyadi, vaksinasi tersebut dapat ditargetkan pada murid dan guru sebagai persiapan PTM.

"Sesuai instruksi anak 12 hingga 17 tahun harus sudah divaksinasi. Untuk guru memang vaksinasinya belum selesai, sebagian belum direkomendasi karena ada penyakit lain," ungkapnya. 

Sedangkan untuk anak di bawah umur 12 tahun, belum ada instruksi untuk mengadakan vaksinasi kepada mereka. Namun, protokol kesehatan akan tetap dijalankan dengan ketat. 

Mulyadi menjelaskan, dengan adanya PTM yang dimaksud, itu tidak dengan kehadiran murid secara serentak di sekolah. Melainkan hanya dibatasi 50 persen, secara bergantian dengan pembagian 2 kelompok. 

"Itu juga harus ada izin dari orang tuanya. Jika belum mendapatkan izin, tugas pihak sekolah melakukan pendekatan," jelasnya. 

Tak hanya itu juga, Pemkot Jambi juga menyiapkan pelaksanaan asesmen nasional. Sehingga pihaknya dapat memberikan data real sebagai bahan evaluasi untuk mengembangkan pendidikan di Kota Jambi. 

"Salah satu gunanya untuk memetakan pendidikan. Jadi, datanya harus real, agar kebijakan untuk ke depan tidak salah," tutupnya. 

Kontributor: Loadry Apryaldo
Editor: Rhizki Okfiandi