Mengenal Hesti Haris, Penyejuk yang Tidak Pernah Campuri Urusan Pemerintahan

Hesnidar atau akrab disapa Hesti, adalah istri Bupati Merangin Dr H Al Haris. Ia wanita yang sederhana dan merakyat, persis suaminya. Hesti dikenal pandai menempatkan diri dan tahu batasan-batasan mana urusan rumah tangga dan mana urusan pemerintahan.

Mengenal Hesti Haris, Penyejuk yang Tidak Pernah Campuri Urusan Pemerintahan
Bupati Merangin Bersama Istri (ist)

BRITO.ID, BERITA MERANGIN – Hesnidar atau akrab disapa Hesti, adalah istri Bupati Merangin Dr H Al Haris. Ia wanita yang sederhana dan merakyat, persis suaminya. Hesti dikenal pandai menempatkan diri dan tahu batasan-batasan mana urusan rumah tangga dan mana urusan pemerintahan.

Dari berbagai sumber, diketahui bahwa Hesti termasuk sosok yang tak mau mencampuri urusan pemerintahan, meski, suaminya adalah Bupati Merangin 2 periode.

Sebagai Ketua PKK Merangin, Hesti fokus pada tupoksinya yakni membina keluarga dan perempuan. Dan sebagai ibu sekaligus ibu rumah tangga, Hesti fokus menjaga keluarganya dengan sepenuh hati.

“Keluarga adalah pondasi bangsa, maka dari keluarga yang kuat akan tercipta bangsa yang kuat,” ungkap Hesti, ibu tiga anak ini, beberapa waktu lalu.

Hesti mengaku sejak suaminya diberi amanah oleh rakyat Merangin menjadi Bupati, Ia menetapkan hati agar tidak terlibat langsung dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan suaminya. Ia tahu, jika mencampuri urusan suaminya, akan berbahaya bagi roda pemerintahan di Pemkab Merangin.

Bupati Merangin Al Haris Bersama Istri Ny Hesnidar Haris (ist)

Kebijaksanaan ini Ia dapatkan ketika menjadi ajudan istri Zainul Imron, Bupati Sarolangun-Bangko tempo dulu. Dengan membebaskan suami memimpin kabupaten, maka kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan akan membawa manfaat besar bagi kemajuan daerah yang dipimpin.

Maka itu, Hesti bersikukuh jika nanti suaminya, Al Haris, dipercaya masyarakat Jambi dan Allah SWT menjadi Gubernur Jambi, Ia akan tetap dengan prinsipnya semula. Yakni, tak akan mencampuri urusan pemerintahan.

“Percayakan urusan kepada ahlinya. Istri itu benteng terakhir keluarga, Ia harus bisa jadi hujan dan penyeguk di musim kemarau dan menjadi matahari penerang di musim hujan,” tutur sarjana ekonomi STIE Muhammadiyah Jambi ini. (red)