Minta Desa Sisihkan Anggaran Karhutla, Cek Endra: Hal Kecil Bisa Diatasi Desa

Minta Desa Sisihkan Anggaran Karhutla, Cek Endra: Hal Kecil Bisa Diatasi Desa
Petugas padamkan api. (Arfandi/brito.id)

BRITO.ID, BERITA SAROLANGUN - Pemkab Sarolangun akan menganggarkan dana penanggulangan bencana Karhutla. Hal ini bertujuan, agar tidak tergantung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun.

Bupati Sarolangun Cek Endra mengatakan semua Kepala Desa (Kades) juga bisa melakukan kebijakan yang sama. Khususnya mengalokasikan anggaran operasional penanganan bencana yang terjadi di wilayahnya. Sehingga anggaran operasional bencana ini tidak mengandalkan di BPBD Sarolangun.

"Kalau masalah bencana, jangan menunggu dari Kabupaten atau tergantung dengan BPBD. Semuanya harus siaga bencana.Termasuk desa, kedepannya hal hal yang kecil bisa diatasi oleh desa," ungkap Bupati Sarolangun Cek Endra, Kamis (26/9/2019).

Kata Cek Endra, setiap kepala desa bisa menyisihkan sedikit anggaran untuk operasional penanggulangan bencana seperti kebakaran hutan dan lahan, banjir dan longsor.

“Sebenarnya dana ini tidak banyak, cukup desa yang mengelola dan kami akan dukung hal itu,” ujarnya.

Bupati mengatakan, kedepan Pemkab Sarolangun akan berupaya untuk menempatkan satu unit mobil Pemadam Kebakaran setiap Kecamatan, yang akan dikelola oleh Kecamatan. Selama ini, katanya, Kecamatan tidak memiliki dana operasional penanggulangan bencana dan selalu tergantung BPBD.

“Saya pikir, setiap bencana jangan tergantung menunggu provinsi, menunggu kabupaten. Namun setiap bencana semua terkait mulai dari desa berkewajiban untuk membantu dengan kewenangan dan anggaran yang dimiliki, kalau memerlukan Perbup akan kami tandatangani,” ungkapnya.

Selain itu, Pemkab Sarolangun juga akan menganggarkan dana sosialisasi Karhutla dan bencana lainnya, sebesar Rp1 miliar. Sebab katanya, sosialisasi penting dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat.

“Harapannya, jika sudah dilakukan sosialisi, kedepan tidak ada lagi kejadian seperti tahun ini. Sebab, hampir 90 persen kejadian kebakaran ini adalah faktor manusia, tidak ada yang muncul tiba-tiba. Kalau bencana kebakaran, pasti ada yang nyulut api, itulah pentingnya sosialisasi dan kesiapan kita ditingkat bawah,” pungkasnya. (RED)

Reporter : Arfandi S