Pasca Kabakaran, Proses Belajar Siswa SDN 153 Raden Anom  Pindah ke Madrasah

Pasca Kabakaran, Proses Belajar Siswa SDN 153 Raden Anom  Pindah ke Madrasah
Pemantauan Kadis Dikbud Sarolangun ke lokasi kebakaran) Arfandi/brito.id)

BRITO.ID, BERITA SAROLANGUN - Pasca kebakaran gedung SD Negeri 153 Desa Raden Anom, Kecamatan Batang Asai, Rabu (24/07) lalu. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun langsung menanggapi musibah kebakaran yang menimpa lembaga pendidikan itu. 

"Kejadiannya Rabu kemarin, sekitar pukul 12.30 WIB, kita langsung turun dua jam setelah kejadian. Meninjau kondisi gedung sekolah serta melakukan musyawarah bersama Pemerintah Kecamatan, Kades, pihak sekolah dan Dinas Pemadam kebakaran," kata Kadis Dikbud Sarolangun, Helmi MH, Jumat (26/7/2019).

Kata Helmi, SDN 153 ini berada diatas bukit dengan jarak sekitar 180 meter dari jalan bawah di desa. 

Untuk menuju sekolah para siswa melintasi jalan setapak yang dibangun oleh Pemerintah Desa. Siswanya lebih kurang sebanyak 45 orang dari kelas 1 sampai kelas 6. Dengan kondisi sekolah semi permanen (dinding beton dan papan). 

"Tiga ruang belajar dan satu ruang kantor habis terbakar dan ini sudah kita lapor dengan Pak Bupati Sarolangun," katanya. 

Saat turun ke lapangan pihaknya bersama Dinas Pemadam Kebakaran, Camat, Kades, pihak sekolah serta masyarakat melakukan musyawarah bersama.

Disepakati untuk sementara waktu proses belajar mengajar dipindahkan ke madrasah di Desa setempat, sehingga para siswa tetap bisa melaksanakan proses belajar mengajar sebagaimana mestinya.

Kedepan, pihaknya akan berupaya untuk mencari solusi bagaimana gedung sekolah ini bisa dibangun kembali. Sebab, dikarenakan sistim anggaran sudah melalui e-planing. 

Untuk penganggaran 2020 sudah di input maka untuk pembangunan tidak memungkinkan menggunakan APBD 2020 mendatang. 

"Kita akan mempelajari ini, bagaimana kedepan mencari celah seandainya bisa segera dibangun. Kita akan lapor dengan pimpinan. Serta tim TPAD Sarolangun dengan DPRD Sarolangun. Semoga ada celah dan bisa dilaksanakan pembangunan," katanya. 

Selain itu dia juga meminta kepada pihak sekolah, para orang tua murid dan masyarakat untuk mengambil hikmah dibalik kejadian ini. Kedepan diharapkan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang memicu terjadinya kebakaran. 

Termasuk kepada sekolah yang di Kecamatan Batang Asai dengan kondisi bangunan sama SDN 153 Desa Raden Anom. 

Agar Kepala Sekolah, guru, dan siswa untuk tidak sembarangan menggunakan api, apalagi saat musim kemarau. 

Begitu juga dengan arus listrik dan tata cara pemakaian listrik yang baik, sehingga bisa terhindar dari kebakaran. 

"Musibah,datangnya dari yang maha kuasa, artinya kita harus sabar menghadapi ini. Pembelajaran walaupun dipindahkan ke tempat yang lain," katanya. (RED)

Reporter : Arfandi S