Soal Pernyataan Camat Pauh, Iskandar: Selaku Korban Saya Lebih Tahu
BRITO.ID.BERITA SAROLANGUN - Iskandar Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Sarolangun, dan juga korban pemukulan yang dilakukan oleh Abdul Honi Camat Pauh berapa waktu lalu. Dia menyebut penyataan Camat Pauh tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
"Keterangan camat ke awak media itu tidak sesuai dengan kronologisnya,selaku korban saya lebih tahu," ungkap Iskandar Rabu (10/4/2019)
Iskandar mengatakan insiden yang terjadi waktu itu dia berhenti melihat perekaman KTP-elektronik yang sedang berlangsung. Ketika itu dia dijumpai empat pemuda Desa Karmen yang ingin ikut perekaman KTP Elektronik. Mereka meminta bantuan dengannya bagaimana bisa ikut perekaman. Kemudian dia antar ke Panitia pendaftaran.
"Kemudian selesai mendaftar empat orang pemuda. Ada salah satu Kades Batu Ampar Ibu Sri Damayanti meminta tolong sama saya untuk fotokan Ibu Sri Damayanti. Setelah itu saya langsung menyalami pak camat, bukan saya dapat balas salam, pak camat langsung marah memukul saya," katanya.
"Setelah itu saya diajak keluar untuk berantem. Bahkan waktu itu saya dicaci maki, katanya saya ambil foto itu tidak jelas untuk laporkan kegiatan sama Bupati ya," lanjutnya.
Lanjut Iskandar untuk itu kepada pihak hukum segera proses permasalahan ini. “Kita minta pihak hukum segera proses permasalahan ini.Kejadian pemukulan diri saya sudah dilaporkan ke Polsek Pauh," tambahnya
Camat Pauh Abdul Honi saat dimintai keterangan mengatakan setelah kejadian itu dirinya telah berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut dan langsung memanggil lembaga adat setempat untuk meluruskannya.
Hanya saja upaya tersebut belum juga mendapatkan titik terang. Bahkan beberapa kali telah menghubungi Iskandar namun tidak juga mendapatkan tanggapan.
"Saya telah berupaya menyelesaikannya lembaga adat Kecamatan, Desa Karmen, dan kepala Desa juga saya panggil. Namun upaya yang dilakukan belum menemukan titik terang, bahkan tadi malam saya bawa pegawai syara ke rumah Dinas Bupati untuk menjelaskan kronologi kejadian tersebut,” Katanya.
"Saat setelah kejadian pun saya sudah minta maaf. Namun kalau harus melalui media saya akan lakukan itu,tolong tulis saya minta maaf. Untuk tuntutan hukum adat soal minta saya dipecat itukan urusan pak Bupati sebab saya fikir jabatan ini amanah. Sore ini juga akan saya temui dan panggil pemangku adat Kecamatan Pauh dan Desa Karmen," katanya. (red)
Reporter :Arfandi