Pemprov Jambi Gandeng Instiper Yogyakarta Tingkatkan Sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta. MoU itu untuk meningkatkan pembangunan dalam sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan.
BRITO.ID, BERITA JAMBI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta. MoU itu untuk meningkatkan pembangunan dalam sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
BACA JUGA
Kontraktor Alat Berat yang jadi DPO Pencabulan Ditangkap Tim Kejati Jambi
Pendandatanganan MoU tentang pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Diantaranya melalui teaching factory perkebunan sawit di SMK. Naskah kerjasama Instiper Yogyakarta dengan Pemprov Jambi ditandatangani oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi Dr Drs H Fachrori Umar M Hum.
Turut juga ditandatangani oleh Kepala Dinas Perkebunan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Jambi dengan Wakil Rektor I Institut Pertanian Stiper Yogyakarta, Dr Ir Harsa Wardana MM. Penandatanganan MoU digelar di Auditorium Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
Fachrori saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Instiper Yogyakarta menjelaskan tentang kondisi perkebunan, pertanian dan kehutanan di Provinsi Jambi. Pemerintah Provinsi Jambi terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui pengembangan ekonomi kerakyatan dan potensi daerah.
"Saya mengharapkan, dengan adanya kerjasama ini dapat memberikan dampak yang positif dalam mengupayakan sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan di Provinsi Jambi, bisa bersaing di pasar global. Karena kebijakan tanpa adanya dukungan dan tindakan yang nyata, tidak akan menghasilkan apa apa," ujar Fachrori.
Fachrori menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jambi perlu melakukan upaya-upaya mendasar dan strategis, agar dapat melaksanakan transformasi ekonomi. Sebab begitu mendominasinya peran sub sektor perkebunan di Provinsi Jambi. "Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jambi melakukan kerjasama ini. Sebab Instiper Yogyakarta ini perguruan tinggi pertama dan satu-satunya yang menjadikan bidang perkebunan sebagai fokus kompetensi bagi para alumninya,” ujar Fachrori.
"Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Instiper Yogyakarta yang telah bersedia untuk berkerjasama dan bermitra dengan Pemerintah Provinsi Jambi dalam meningkatkan pembangunan di sektor perkebunan, pertanian dan kehutanan," tutur Fachrori.
Lebih lanjut, Fachrori mengharapkan dengan adanya kerjasama ini dapat mendukung segala upaya dalam memecahkan masalah perkebunan, pertanian dan kehutanan di Provinsi Jambi. Pada akhirnya bisa memberikan dampak yang positif terhadap masalah-masalah makro di Provinsi Jambi.
"Kita mengetahui bersama bahwa pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kapasitas daerah dalam hal pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan kinerja pemerintah daerah," pungkas Fachrori.
Wakil Rektor I Institut Pertanian Stiper Yogyakarta, Dr Ir Harsa Wardana MM menyampaikan Instiper Yogyakarta ini didirikan satu tahun setelah nasionalisasi industri perkebunan di Indonesia dalam rangka menjaga kedaulatan perkebunan. Sebab produk-produk perkebunan di Indonesia sudah terkenal sejak zaman Belanda.
"Instiper Yogyakarta memiliki kredibilitas yang baik. Ini terbukti dengan para alumninya tersebar secara merata di berbagai sektor perkebunan yang ada di Indonesia," kata Harsa.
Harsa menerangkan, Instiper Yogyakarta sangat mendukung pengembangan perkebunan di Indonesia. Salah satunya dengan mendukung industri kelapa sawit di Indonesia, baik dari sisi agronomi, tanaman, pengolahan, manajemen di kebun dan manajemen di pabrik serta industri industri yang ada di pabrik.
"Instiper juga telah memiliki kerjasa yang luas, baik dengan pemerintah, perusahaan, maupun industri rakyat. Ada sekitar lebih kurang 50 perusahaan-perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan kita," ungkap Harsa.
BACA JUGA
Harga Karet di Jambi Naik Rp1000 Per Kilogram
Lebih lanjut, Harsa mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari Pemerintah Provinsi Jambi untuk menjalin kerjasama dengan Instiper Yogyakarta pada sektor perkebunan, pertanian dan kehutanan. Sehingga ini merupakan awal dari kegiatan yang lebih nyata dalam membangun perkebunan di Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi. (sai)