Rekomendasi PDIP di Pilgub Jambi: Adu Tuah Safrial VS Edi Purwanto

PDI Perjuangan adalah partai pemenang Pemilu di Jambi. Sebagai partai pemenang, tentu rekomendasi dukungan partai besutan Megawati tersebut menjadi daya tarik kuat bagi pasangan calon yang bakal berkontestasi di Pilgub Jambi 9 Desember mendatang.

Rekomendasi PDIP di Pilgub Jambi: Adu Tuah Safrial VS Edi Purwanto
ILUSTRASI. Rekomendasi PDIP di Pilgub Jambi menentukan siapa yang paling berpengaruh di DPP. (Rahmad/Brito.id)

BRITO.ID, BERITA JAMBI - PDI Perjuangan adalah partai pemenang Pemilu di Jambi. Sebagai partai pemenang, tentu rekomendasi dukungan partai besutan Megawati tersebut menjadi daya tarik kuat bagi pasangan calon yang bakal berkontestasi di Pilgub Jambi 9 Desember mendatang.

Publik pun dibuat penasaran kemanakah arah dukungan partai moncong putih akan berlabuh. Dalam beberapa kesempatan, Ketua DPD PDI-P Jambi Edi Purwanto terkesan memberikan sinyal dukungan kepada Ratu Munawaroh, yang bakal mendampingi Cek Endra (CE) sebagai Calon Wakil Gubernur Jambi.

Diketahui, PDI-P memiliki kader internal yang juga turut maju dalam kontestasi tersebut, yakni Abdullah Sani dan Safrial MS. Abdullah Sani kini dipastikan mendampingi Al Haris sebagai bakal calon wakil gubernur. Sementara Safrial yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tanjung Jabung Barat mencalonkan dirinya sebagai wakil gubernur mendampingi gubernur petahana Jambi Fachrori Umar. 

Menariknya, di internal DPD PDIP sendiri terjadi pertarungan antara Edi Purwanto dan Safrial. Edi Purwanto, memang secara langsung belum menyatakan dukungan ke Ratu Munawaroh. Namun beberapa kali Edi Purwanto memberikan sinyal kuat bahwa dirinya memberikan dukungan ke Ratu, yang mendampingi CE.

Satu contoh saja adalah Edi terlihat makan bersama Ratu Munawaroh dalam suatu kesempatan. Foto-foto Edi bersama Ratu makan bersama pun menyebar luas di media sosial. Setelah makan bersama, Ratu Munawaroh menyampaikan bahwa dirinya siap menjadi kader PDIP.

Sinyal PDIP bakal mengusung CE-Ratu semakin menguat dengan munculnya poster-poster CE-Ratu yang menyematkan logo banteng moncong putih. Bahkan tim sukses dan relawan CE-Ratu sudah bersiap-siap menyambut pengumuman gelombang kedua bakal calon kepala daerah di Indonesia yang diusung PDIP, 17 Juli 2020 lalu. Namun nama Jambi tidak disebutkan.

Setelah itu, tim dan relawan pun bersiap-siap mendengar pengumuman gelombang ketiga 10 Agustus 2020. Namun nama Jambi belum juga disebutkan.  

Di Britalkshow, Edi Purwanto pernah menyampaikan bahwa memang pernah berkomunikasi bersama Ratu Munawaroh. Bahkan Edi menyebut dirinya pernah mewacanakan Ratu untuk menjadi kader dan masuk dalam kepengurusan DPD PDIP.

"Kita pernah mewacanakan Ibu Ratu untuk menjadi kader dan pengurus DPD PDIP saat periode kedua kepengurusan saya. Namun sesuatu hal, belum terealisasi," katanya dalam bincang Britalkshow.

Bagaimana dengan Safrial sendiri? Edi dalam Britalkshow mengungkapkan bahwa Safrial adalah kader PDIP. Namun, Edi menyampaikan PDIP sudah memberikan kesempatan kepada Safrial untuk menjadi bupati di Tanjab Barat. Lalu sekali menjadi calon gubernur yang diusung oleh PDIP, namun belum beruntung.

"Sudah diberi kesempatan menjadi bupati dua periode. Lalu pernah diberi kesempatan menjadi calon gubernur oleh PDIP juga. Tentu PDIP memiliki catatan-catatan," ungkap Edi.

Edi tidak membantah jika Safrial juga melakukan lobi dan komunikasi ke tingkat DPP. Sebab Safrial adalah kader lama yang juga tentu memiliki jaringan di tingkat DPP.  

Sementara Safrial sendiri manuvernya melakukan lobi di DPP PDIP jarang terlihat di publik. Bahkan terkait rekomendasi PDIP, Safrial mengatakan hingga kini belum ada tanda-tanda berpihak kepada dirinya.

"Belum ada tanda-tanda," tulisnya melalui pesan WhatsApp, Senin lalu (10/8).

Kepada siapa PDIP berlabuh ini tentu akan menjawab siapa yang paling berpengaruh di DPP PDIP. Apakah Safrial yang paling memiliki tuah (pengaruh), ataukah Edi Purwanto.

Pengamat Politik Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli (HSR) berpendapat selaku Ketua DPD, Edi Purwanto memang memiliki jalur dan relasi ke pusat. Safrial pun demikian.

Kata dia, Edi Purwanto dan Safrial sama-sama punya jalur ke DPP. Edi Purwanto punya kedekatan karena dia sebagai ketua DPD. "Sedangkan Safrial beliau sebagai tokoh lama PDIP tentu juga punya akses jaringan ke DPP," kata HSR.

Tentang kemungkinan soal dukungan PDIP dalam Pilgub Jambi mendatang, menurut HSR PDIP biasanya selalu memakai patokan berupa hasil survei.

Untuk Pilgub di Jambi, kata dia, masih sangat dinamis karena hingga kini belum diumumkan kemana rekomendasi PDIP akan berlabuh.

"Untuk Pilgub tidak cukup hanya bicara kedekatan dengan bu Mega. Bu Mega juga melihat bahwa posisi gubernur ini juga merupakan perpanjangan tangan urusan pemerintah pusat di daerah," ujarnya.

Jadi, sambung HSR posisi gubernur menurut PDIP adalah sangat strategis. Karena itu untuk Pilgub beberapa daerah belum diputuskan karena angka survei calon yang bakal direkomendasikan masih sangat dinamis.

"Yang menarik kita tunggu bahwa Gerindra paling banyak koalisi dengan PDIP. Sedangkan PDIP juga banyak berkoalisi dengan Golkar. Nah apakah juga akan berlanjut di Jambi? Kita tunggu saja karena berbicara tentang Pilpres 2024," pungkas HSR. (red)

Penulis: Romi Raden & Heri Anto