Restorasi Jiwa Guru Abad 21: Ruhiologi Menggema di Seminar Nasional Pendidikan 2025

BRITO.ID, BERITA JAMBI – Sebuah momen bersejarah tercipta di tengah peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Seminar Nasional bertajuk "Penguatan Karakter Calon Guru dalam Menghadapi Tantangan Era 5.0” sukses digelar oleh BEM STKIP Al Azhar Diniyyah Jambi bersama STIT Al Azhar Diniyyah Jambi. Acara ini menghadirkan Prof. Iskandar Nazari, S.Ag., M.Pd., M.S.I., M.H., Ph.D penggagas Teori Ruhiologi dan Guru Besar Psikologi Pendidikan UIN STS Jambi, sebagai Keynote Speaker, yang memaparkan materi terkait “Restorasi Ruhiologi Calon Guru Abad 21”.
Ruhiologi adalah pendekatan baru dalam pendidikan dan pengembangan manusia yang menekankan pentingnya membangun hubungan dengan dimensi terdalam dari diri kita—yakni kesadaran hakiki yang menjadi sumber nilai, makna, dan arah hidup yang ini sering disebut sebagai esensi diri atau nilai ruhani, yang meski tak terlihat, sangat menentukan arah berpikir, merasa, dan bertindak seseorang. Ruhiologi bukan sekadar teori, tetapi menjadi fondasi yang menghidupkan berbagai kecerdasan—dari IQ dan EQ, hingga SQ dan AI—ke dalam satu kesatuan utuh yang bermakna dan berjiwa.
Sebagai penggagas teori Kecerdasan Ruhiologi (Ruhiology Quotient/RQ) yang kini hangat diperbincangkan di berbagai forum akademik nasional, Profesor Iskandar menegaskan bahwa restorasi pendidikan tidak dapat dimulai dari luar, tetapi harus dimulai dari dalam—yaitu restorasi jiwa guru.
"Pendidikan bukan hanya soal pengetahuan dan keterampilan, tetapi tentang menghidupkan jiwa pengabdi dan pemandu peradaban dalam diri guru, guru bukanlah sekadar pengisi ruang kelas, tetapi adalah "arsitek jiwa bangsa," tegas Iskandar di hadapan ratusan peserta seminar yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta praktisi pendidikan.
Ketua STKIP Al Azhar Diniyyah Jambi, Dr. (c) H. Abdul Muhammin El Yusfi, B.Sy.E., M.E, dalam sambutannya menyatakan: pendekatan Ruhiologi sangat relevan untuk menghidupkan kembali jiwa guru yang profesional dan berintegritas. "Terlebih dalam menghadapi tekanan zaman yang semakin kompleks."
Sementara itu, Ketua Panitia yang mewakili BEM STKIP dan STIT Al Azhar Diniyyah Jambi, menyampaikan kebanggaan dan haru atas suksesnya kegiatan ini. "Kami merasa sangat bangga dan terinspirasi. Seminar ini bukan hanya menambah wawasan, tapi juga menyentuh hati kami sebagai calon guru. Ini adalah langkah awal kebangkitan jiwa pendidik Indonesia."
Editor: Ari Widodo