Teng!! Kejari Muarojambi Mulai Lirik Kasus Matinya Kambing Bantuan TA 2017

Teng!! Kejari Muarojambi Mulai Lirik Kasus Matinya Kambing Bantuan TA 2017
Kasi Intel Kejari Muarojambi Novan Harpanta. (Romi/Brito id)

BRITO.ID, BERITA MUAROJAMBI - 

Kasus matinya kambing bantuan Pemkab Tahun Anggaran 2017 mulai jadi perhatian Kejaksaan Negeri Muarojambi. Kejari pun akan menelisik kasus ini dan menggali adakah potensi pelanggaran hukum.

"Kita akan full data dan full baket (bahan keterangan)," ungkap Kasi Intel Kejari Muarojambi Novan Harpanta di ruang kerjanya Jum'at (12/7/19).

Novan memastikan akan memanggil pihak dan instansi terkait untuk menggalu keterangan tentang hal ini. 

"Pihak terkait akan kita panggil untuk dimintai keterangan. Kita lagi atur waktunya nanti," pungkasnya.

Untuk diketahui Pemerintah melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Muarojambi menggelontorkan bantuan kambing pada tahun anggaran 2017 lalu. Bantuan kambing ini sebanyak 40 ekor dan diberikan bagi warga Desa Talangbelido, Kecamatan Sungaigelam, Desa Pulaumentaro, Kecamatan Kumpeh Ulu, Desa Maropijoan, Kecamatan Jaluko dan Desa Kedotan, Kecamatan Sekernan. Tiap desa mendapat bantuan 10 ekor kambing. Namun bantuan ini terindikasi bermasalah. Pasalnya, ternak kambing bantuan Pemkab Muarojambi itu banyak yang mati setelah disalurkan kepada penerima bantuan. Salah satunya terjadi di Desa Kedotan, Kecamatan Sekernan. 

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Muaro Jambi, Zulkarnain dikonfirmasi membenarkan bahwa bantuan ternak kambing tersebut memang ada yang mati. Namun, jumlahnya tidak sampai 40 ekor. 

"Memang ada yang mati, tapi cuman 10 ekor. Kalau dak salah di Desa Kedotan, " kata Zulkarnain, Kamis (11/7).

Zul menyebut jumlah pengadaan kambing tersebut sebanyak 40 ekor. Masing-masing desa mendapat bantuan 10 ekor kambing. Dia mengatakan penyebab kematian kambing bantuan di Desa Kedotan kemungkinan karena salah urus.  Kambing bantuan dilepas liarkan para penerima sehingga kambing mengalami kurang gizi. Dampak kekurangan gizi itu mengakibatkan kambing bantuan menjadi kurus dan akhirnya mati. 

"Ternak kambing itu juga kebanyakan dikasih rumput, makanya jadi kurang gizi. Harusnya dikasih makan daun-daunan. Karena pada dedaunan banyak mengandung obat-obatan," kata Zulkarnain.

Menurut Zulkarnain, kambing bantuan yang diterima warga Desa Talangbelido, Pulaumentaro maupun yang di Desa Maropijoan, sudah berkembang biak. Berbeda halnya dengan yang di Desa Kedotan. Perkembangan kambing kurang baik karena daerahnya sering terkena banjir. Peternak menjadi kesulitan mengarit rumput hijauan pakan. 

"Ternak kambing pada prinsipnya setiap hari memerlukan lk.96 jenis daun daunan untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya agar dapat berkembang dengan sehat," kata Zul. (Red)

Kontributor : Romi R