Warga Teluk Raya dan PT FPIL Sepakat Berdamai
Konflik antara PT FPIL dan masyarakat Dusun Pematang Bedaro dan PT Fajar Pematang Indah Lestari (FPIL) akhirnya temui kata sepakat. Setelah sekian lama berkonflik, kedua belah pihak sepakat berdamai.

BRITO.ID, BERITA MUARO JAMBI - Konflik antara PT FPIL dan masyarakat Dusun Pematang Bedaro dan PT Fajar Pematang Indah Lestari (FPIL) akhirnya temui kata sepakat. Setelah sekian lama berkonflik, kedua belah pihak sepakat berdamai.
"Alhamdulillah konflik yang sudah terjadi sejak tahun 1998 atau hampir 25 tahun ini sudah menemui kata sepakat. Kedua belah pihak sepakat berdamai dan menyepakati beberapa kesepakatan dan poin-poin di dalamnya," kata Kapolres Muaro Jambi AKBP Muharman Artha Senin (09/10/23).
Kata Kapolres, masyarakat dan pihak perusahaan sepakat untuk berdamai dengan sejumlah persyaratan yang tentunya disaksikan oleh pihak terkait.
Dengan perdamaian tersebut, masyarakat dengan sadar dan tanpa paksaan keluar dari lahan yang sebelumnya dikuasai. Semua atribut termasuk pondok-pondok yang telah didirikan oleh masyarakat dibongkar.
Pembongkaran tersebut disaksikan oleh TNI, Polri, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, pemerintah desa dan instansi terkait lainnya.
Selain Kapolres, hadir juga di sana Kapolres Dirintelkam Polda Jambi, Dirkrimum Polda Jambi, perwakilan TNI, perwakilan pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, Pemerintah desa dan sejumlah pihak terkait.
Kepala Desa Teluk Raya Zailani, ketika dikonfirmasi di lapangan menyebut jika perdamaian yang dilakukan oleh masyarakat dan pihak perusahaan ini dimediasi oleh pihak Polda Jambi, TNI dan pemerintah daerah.
"Alhamdulillah masyarakat bersama pihak perusahaan sepakat berdamai. Terimakasih kepada pihak terkait seperti TNI, Polri dan pemerintah yang telah memediasi," kata Zailani.
Menurut Zailani, pihak perusahaan sudah sepakat dengan pola plasma, yaitu 20 persen dari lahan yang dikuasai oleh pihak perusahaan.
Selama ini, sistem plasma sudah dijalankan, namun belum sepenuhnya terealisasi. Masih ada beberapa hektar lahan yang belum diserahkan kepada masyarakat.
"Lahan yang belum diserahkan tersebut rencananya bakal dibentuk kerja sama dengan cara kemitraan. Dan itu akan dibahas oleh tim sembilan," kata Zailani lagi.
Sementara itu, Operasional Manager PT FPIL, Bahrun Batubara yang juga ditemui di lokasi menyebut jika permasalahan dengan masyarakat sudah selesai dan berakhir damai.
"Kita sepakat berdamai dan membentuk kerjasama dengan sistem kemitraan," kata Bahrun Batubara.
Untuk diketahui, perseteruan antara masyarakat Dusun Pematang Bedaro dengan PT FPIL sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Bahkan beberapa bulan lalu perusahaan sempat diduduki oleh masyarakat.
Masyarakat melakukan pemblokiran pintu gerbang perusahaan. Pemblokiran tersebut hampir terjadi selama dua pekan lamanya.
Karena sudah tidak sesuai ketentuan, akhirnya pihak kepolisian membubarkan paksa masyarakat yang memblokir tersebut.(*)
Penulis: Romi
Editor: Ari