Begini Bentuk Dinar-Dirham yang Viral di Madiun, Warga Setuju Pembangunan Pasar Muamalah

Pasar Muamalah yang transaksi jual belinya menggunakan dinar-dirham akan dibangun di Madiun. Untuk warga yang menyetujui pembangunan dan mau tanda tangan mendapat koin dinar-dirham. "Ini dikasih dua koin karena mau tanda tangan izin bangun pasar," ujar Slamet, warga Dukuh Bendan Desa Teguhan, Jiwan, Madiun, Sabtu (6/2/2021).

Begini Bentuk Dinar-Dirham yang Viral di Madiun, Warga Setuju Pembangunan Pasar Muamalah
Joint Dirham di Madiun. (Istimewa)

BRITO.ID, BERITA MADIUN - Pasar Muamalah yang transaksi jual belinya menggunakan dinar-dirham akan dibangun di Madiun. Untuk warga yang menyetujui pembangunan dan mau tanda tangan mendapat koin dinar-dirham.

"Ini dikasih dua koin karena mau tanda tangan izin bangun pasar," ujar Slamet, warga Dukuh Bendan Desa Teguhan, Jiwan, Madiun, Sabtu (6/2/2021).

Sayang Slamet enggan memberikan penjelasan detail terkait koin yang didapatnya dan mengaku hanya ikut-ikutan saja.

Dari pengamatan detikcom, dua koin logam dinar-dirham yang ditunjukkan Slamet bentuknya sama. Koin berwarna perak itu berukuran diameter sekitar 2 cm.

Dua permukaan koin tersebut satu menunjukkan angka dan permukaan satunya bergambar logo. Untuk permukaan yang ada tulisan, tampak menunjukkan tahun Islam hijriah H1441.

Kemudian terdapat angka yang menunjukkan nilai 1/2 perak. Tulisan perak dengan cetakan huruf kapital tampak lebih menonjol dari tulisan lainnya.

Tampak pula ada tulisan Arab membentuk lingkar sebelah kiri tulisan angka 1/2 perak. Di bawah tulisan perak tertera huruf dan angka Ag 9991487 G.

Sementara pada permukaan koin dinar-dirham baliknya terdapat gambar lambang. Yakni gambar dua keris saling mengapit dan di atasnya ada lingkar kecil dikelilingi garis dan membentuk seperti matahari.

Gambar logo dua keris tersebut ada di kanan dan kiri juga diapit tiga gambar mirip kepala hewan berbulu seperti singa. Gambar lambang keris dan kepala yang persis di tengah dikelilingi tulisan dengan huruf kapital
membentuk lingkaran.

Tulisan tersebut di bagian atas terbaca SULTAN HAJI HUZRIN HOOD dan ada tanda dua bintang sebagai spasi pemisah. Di bawah bintang sebagai spasi itu tulisan terbaca KESULTANAN BINTAN DARULMASYUR

Sementara itu, Idris (43) yang rumahnya bersebelahan dengan Slamet, mengaku tidak mendapatkan koin karena tidak bersedia menandatangani izin pembangunan Pasar Muamalah. Menurut Idris, dia menolak karena sistem transaksi jual belinya tidak memakai rupiah melainkan dinar-dirham.

"Saya tidak mau karena tidak pakai rupiah melainkan pakai koin dinar-dirham," kata Idris.

Idris mengatakan setidaknya ada lima warga yang bersedia menandatangani izin pendirian Pasar Muamalah di dekat rumahnya itu. Dari lima warga itu, masing-masing mendapat dua koin logam dinar-dirham termasuk Slamet.

"Ini pak Slamet beda dengan nama pak Slamet pemilik sawah yang dijual untuk pasar. Beda orangnya," tutur Idris.

Sumber detikcom
Editor: Ari