Bikin Heboh! Temuan Varian Lokal Corona Jatim, Eks Petinggi WHO: Kalau Memang Ada, Maka Dapat Dilakukan 3 Hal
Bikin heboh penemuan dari Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair). Mereka menemukan varian lokal di Jawa Timur. Varian ini disebutnya teridentifikasi saat melakukan genome sequencing sejumlah sampel.

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Bikin heboh penemuan dari Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair). Mereka menemukan varian lokal di Jawa Timur. Varian ini disebutnya teridentifikasi saat melakukan genome sequencing sejumlah sampel.
Meski diyakini belum pernah ditemukan di mana-mana, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Dr Erwin Astha Triyono menegaskan varian lokal ini tak termasuk variant of concern (VoC) maupun variant of interest (VoI) yang diwaspadai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jadi dari 18 sample yang terdeteksi di ITD Unair, ada 8 varian Omicron, 9 varian Delta, dan satu varian lokal," kata Dr Erwin, Senin (17/1/2022).
Sementara, Mantan Direktur Organisasi kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menilai perlu ada klarifikasi lebih lanjut untuk memastikan kebenaran varian lokal Jatim, termasuk analisis secara genomik.
Jika memang dinilai penting, mengunggah data ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) juga diperlukan.
"Yang utama tentu klarifikasi dan memastikan apakah memang benar-benar ada varian lokal penting di Jawa Timur, supaya jelas dan pasti dulu informasinya. Kalau tidak ada varian lokal baru yang signifikan, maka persoalan selesai," tutur Prof Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Selasa (18/1/2022).
"Kalau toh memang ada varian lokal baru, maka dapat dilakukan 3 hal. Dianalisa mendalam secara genomik, mungkin dilihat phyllogenetic tree-nya, dan lain-lain. Di upload ke GISAID, kalau dirasa perlu," sambungnya.
Bila varian lokal Jatim sudah terbukti penting, Prof Tjandra menyarankan untuk melapor ke Global Outbreak Alert and Response Network (GOARN). Hal ini demi melihat karakteristik varian lokal, sembari terus memastikan dalam pemantauan.
"Kalau dianggap penting maka IHR Focal Point Indonesia tinggal menginformasikan saja ke GOARN, untuk nanti diputuskan apakah akan masuk variant under monitoring (VUM) atau tidak, atau mungkin saja sudah ada juga laporan varian serupa dari beberapa negara lain yang mungkin perangainya tidak mengkhawatirkan," pungkas dia.
Sumber detikcom
Editor: Ari