Bupati Romi Ingin Yakinkan Bahwa Sabak adalah Gerbang Peradaban Melayu
Sebagai daerah pesisir yang mendominasi garis pantai Provinsi Jambi, Tanjung Jabung Timur dipercaya sebagai pintu gerbang masuknya peradaban Melayu ke kawasan timur Sumatera
BRITO.ID, BERITA TANJUNGJABUNG TIMUR – Sebagai daerah pesisir yang mendominasi garis pantai Provinsi Jambi, Tanjung Jabung Timur dipercaya sebagai pintu gerbang masuknya peradaban Melayu ke kawasan timur Sumatera.
Sejumlah jejakan yang ditemui di beberapa wilayah Tanjabtim menunjukkan adanya potensi argumentasi keyakinan itu.
Struktur budaya, bahasa dan budaya masyarakat Tanjabtim menunjukkan kekuatan peran Tanjabtim pada isu kemelayuan Jambi. Apalagi, Tanjabtim merupakan satu – satunya pintu masuk jalur perairan sungai Batanghari yakni Muara Kampunglaut.
Bupati Romi Hariyanto berkeyakinan, Tanjabtim punya peran penting dalam kemunculan Melayu yang dikenal dengan identitas Melayu Jambi saat ini.
"Banyaknya temuan seperti situs dan beragam tradisi yang memiliki hubungan dengan jumlah daerah yang mengidentitaskan dirinya sebagai Melayu adalah bukti kuat hubungan tersebut," katanya, (18/3).
Karena itu Romi, untuk menghimpun kembali bukti – bukti sejarah yang terpencar di sepanjang kawasan pesisir Jambi itu. Sayangnya, menurut Romi semangat untuk menghimpun kembali pertalian itu terbatasi oleh minimnya sumberdaya saat ini.
Sebagai daerah pemekaran yang sebagian besar wilayahnya bergambut, Tanjabtim masih disibukkan dengan penyediaan infrastruktur kebutuhan dasar warganya.
Karena itu dengan perhelatan kenduri Suwarnabhumi tahun ini, Romi berharap mencari jejak sejarah jati diri Tanjabtim itu bisa lebih optimal.
Sebagai jangka pendek, Romi akan menghimpun tradisi budaya masyarakat baik benda maupun non benda sebagai bagian dari rangkaian kenduri Suwarnabhumi.
Dari sini Romi akan mempelajari portofolio situs dan tinggalan benda – benda sejarah. Dia berharap misteri yang tersimpan di balik situs dan benda – benda itu bisa segera diungkapkan.
Dia mencotohkan situs kapal kuno dan situs Siti Hawa di Desa Lambur Kecamatan Muara sabak timur. Lalu banyaknya temuan benda purba di Desa Air hitam laut di Kecamatan Sadu.
Begitu pula dengan banyaknya temuan benda tinggalan yang saat ini masih dalam kepemilikan perorangan.
“Nanti akan coba kami himpun dengan harapan semua sejarah yang ada di belakangnya bisa segera dinungkap dan kami bisa mengetahui siapa kami dan Tanjabtim ini,” pungkasnya. (adv)