Harga Karet di Jambi Naik Rp1000 Per Kilogram

Harga komoditi karet di Kabupaten Batanghari Jambi, dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan Rp1.000 per kilogramnya. Harga dari Rp7.000/kg menjadi Rp9.000/kg.

Harga Karet di Jambi Naik Rp1000 Per Kilogram

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Harga komoditi karet di Kabupaten Batanghari Jambi, dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan Rp1.000 per kilogramnya. Harga dari Rp7.000/kg menjadi Rp9.000/kg.

"Dalam sepekan terakhir ini harga karet mengalami kenaikan, namun produksinya sedikit menurun karena musim gugur. Pohon karet tersebut sedang mengalami pergantian daun yang berujung sedikit menurunnya produksi," kata pengepul getah karet, Otoh, di Muarabulian, Jumat.

  BACA JUGA
Di Jambi, JapaFest Hadirkan Karya Seni Pertunjukan Seniman Akademisi Kelas Dunia

Saat ini harga getah karet dengan kualitas sedang di daerah itu per kilogramnya dihargai Rp8.200/kg. Namun untuk karet dengan kualitas terbaik mencapai Rp9.000/kg.

Kenaikan harga karet tersebut disebabkan produksi getah karet saat ini menurun. Biasanya dalam sepekan pengepul getah karet di daerah itu bisa mendapatkan getah karet hingga tujuh ton. Namun sejak menurunnya produksi getah karet, untuk mendapatkan tujuh ton getah karet para pengepul harus mengumpulkannya selama tiga minggu.

Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Batanghari Suparno mengatakan harga karet di daerah itu bergantung pada harga karet luar negeri di mana Kabupaten Batanghari berpatokan pada harga karet di Singapura.

"Harga karet yang beredar di Batanghari saat ini merupakan presentasi dari harga karet di Singapura. Di tingkat petani harga karet tersebut 50 sampai 60 persen dari harga karet luar negri," kata Suparno seperti dilansir Antara.

Presentasi harga karet tersebut ditetapkan oleh pengepul-pengepul di daerah itu, baik yang berada di pasar lelang karet maupun di luar pasar lelang karet. Ditetapkan sistem presentasi karena di daerah itu tidak ada alat untuk menguji kualitas getah karet.

Sementara itu, tidak meratanya pasar lelang karet di daerah menyebabkan harga getah karet di setiap wilayah berbeda. Di daerah itu hanya terdapat tiga pasar lelang karet yang masih aktif, sehingga hanya petani yang berada di sekitar kawasan pasar lelang karet yang menjual hasil perkebunannya ke pasar lelang karet.

Sementara petani yang jauh dari lokasi pasar lelang karet harus menjual hasil perkebunannya kepada pengepul-pengepul, yang setiap minggunya mendatangi petani. Atau petani yang mendatangi pengepul untuk menjual hasil perkebunannya. 

  BACA JUGA
Meski Ditolak, Deklarasi #2019GantiPresiden di Jambi Tetap Digelar

"Tiga pasar lelang karet yang masih aktif tersebut yakni pasar lelang karet di Desa Penerokan, di Desa Ladang Peris dan di Desa Pelayangan," kata Suparno. (*)