Ini Dia Solusi Kurangi Pengangguran Ala Aa Andri, Simak di Sini Datuk Rio....

Angka pengangguran yang cukup tinggi menjadi pokok permasalahan di Kabupaten Bungo. Diketahui angka pengangguran di Kabupaten Bungo pada 2019 meningkat dibanding 2018. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bungo terjadi peningkatan.

Ini Dia Solusi Kurangi Pengangguran Ala Aa Andri, Simak di Sini Datuk Rio....
Andriansyah SE, M.Si (ist/brito.id)

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Angka pengangguran yang cukup tinggi menjadi pokok permasalahan di Kabupaten Bungo. Diketahui angka pengangguran di Kabupaten Bungo pada 2019 meningkat dibanding 2018. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bungo terjadi peningkatan.

Pada 2018 lalu, tingkat pengangguran di Kabupaten Bungo berkisar di angka 3,09 persen atau 20.870, Angka tersebut meningkat pada 2019 menjadi 3,93 persen atau 21.110 dan pada 2020 menjadi 5,94 persen 10.634 dan pada 2021 menjadi 10.487 jiwa.

Meskipun pada dua tahun terakhir mengalami penurunan sedikit, namun angka pengangguran ini belum berubah pasca pandemi covid-19. 

Persoalan pengangguran ini ditanggapi oleh H Andriansyah, M.Si. Terlebih lagi angka pengangguran ini mayoritas pada level generasi muda yang baru tamat sekolah. 

"Pengangguran ini tidak bisa dianggap enteng, seharusnya pemangku kepentingan memberikan solusi bagaimana angkanya turun siginifikan," katanya.

Dirinya pernah melakukan interview secara langsung ke beberapa mahasiswa, saat ditanya kenapa mereka memilih jurusan yang sepi peminat, ternyata letaknya pada cara pandang mereka melihat lulusan. 

"Mereka bilang, setelah melihat kawannya lulus hanya nganggur di rumah. Akhirnya mahasiswa ini memilih jurusan pertanian. Alasannya ingin membantu orang tuanya mengembangkan kebun pertanian mereka. Ada pula mereka kebingungan ketika lulus dari kuliah, mereka tidak tahu kemana mau melamar kerja, sementara lapangan pekerjaan di Muara Bungo ini sangat sedikit," jelas Ketua Yayasan Pendidikan Bungo ini. 

Maka dari itu, peluang kerja inilah harus dipikirkan bersama. Pemkab Bungo juga harus memberikan kesempatan siapa saja untuk membuka lapangan pekerjaan. Jangan dihalangi mereka berinvestasi. 

"Berapa banyak lowongan kerja hilang jika investor dihalangi untuk berusaha. Mari kita pikirkan dan cari solusi dulu," ujarnya. 

Semakin banyak sekolah swasta dibuka maka peluang pekerjaan baik dari guru, karyawan dan lainnya semakin banyak. Bahkan seharusnya, para kontraktor pun harus fair dengan mencantumkan alamat mereka sehingga angkatan kerja yang ingin mengadu nasib melalui pengusaha ini bisa terlaksana. 

"Yang saya pikirkan bukan hanya kampus UMB saja, namun bagaimana lulusan kampus lain. Ketika mahasiswa ini lulus, mau kerja dimana mereka? Jika di kampus UMB ada program pengembangan jiwa enterpreneur mahasiswa. Mereka diajarkan untuk menjadi pengusaha dari hal yang kecil hingga sukses," terangnya.

Selain itu, para pemangku kepentingan di desa, berikan kesempatan bagi generasi muda lulusan dari perguruan tinggi dengan memberikan bantuan modal. Bisa melalui dana desa, dari BUMDes, berikan kepercayaan mereka untuk mengembangkan kemampuan usaha mereka di desa. 

"Maka desa pun terbantu jika para lulusan ini, generasi muda dari desa diberikan kemudahan modal. Jika berkembang, efek positif nya angka pengangguran berkurang. Maka mereka menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan usaha yang mereka kembangkan," 

Sudah sepatutnya bagi Datuk Rio memahami turunan dari dana desa itu bukan hanya untuk pembangunan fisik semata, namun juga untuk pengembangan pembangunan manusianya.

"Ya itu tadi, pemberian modal, pada lulusan perguruan tinggi dan generasi muda ini mereka menciptakan UKM-UKM baru di desa mereka masing-masing. Ayolah Datuk Rio mari bersama kita berikan kesempatan bagi generasi muda ini memiliki usaha dan ciptakan pengusaha baru," pungkas caleg DPRD Provinsi Jambi dari PAN dapil Bungo Tebo ini. (redaksi)