Janjikan Suplai Air Bersih Aman Selama Ramadhan, Warga: Aman dari Mana, Hidup Cuma Sekali Seminggu

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Muarojambi melalui sang direktur berjanji menjaga pasokan air bersih aman dan lancar selama Ramadan.

Janjikan Suplai Air Bersih Aman Selama Ramadhan, Warga: Aman dari Mana, Hidup Cuma Sekali Seminggu
Kantor PDAM Tirta Muarojambi (ist)
BRITO. ID, BERITA MUAROJAMBI - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Muarojambi melalui sang direktur berjanji menjaga pasokan air bersih aman dan lancar selama Ramadan.
Ternyata, janji tersebut tak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan pelanggan. Di mana, pasokan air bersih masih tersendat selama Ramadan ini.
Keluhan tersebut datang dari pelanggan Perumda Muarojambi di kawasan Kecamatan Jaluko seperti di Desa Sembubuk, Mendalo Darat, Sarang Burung dan lain lain.
"Kalau siang dak pernah hidup (mengalir), hidupnya cuma malam itupun tak lama. Terpaksa kita ngangkut air di sumur milik tetangga," keluh Budi, warga Sembubuk Senin (11/4/22).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Budi, warga di desanya memasang mesin air di dekat meteran, tujuannya menyedot air dari meteran. Namun upaya tersebut terkadang membuat rugi pelanggan, sebab tagihan membengkak karena yang disedot bukanlah air, melainkan angin.
"Mau tidak mau lah lagi. Kalau tidak seperti itu dak dapat air," imbuhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yani, satu diantara warga Mendalo menyebut jika dalam seminggu ini hanya satu kali hidup. Selebihnya mati.
"Hidup dua hari, mati empat sampai lima hari," kata Yani.
Dikatakan Yani, derita warga Mendalo terkait air ini sudah cukup lama. Bahkan sejak pertengahan Februari lalu, air sudah tidak stabil mengalir ke rumah warga. Tak berdiam diri, Yani sudah mengkonfirmasi keluhannya tersebut ke Perumda Tirta Muarojambi namun jawabannya tidak pernah menyejukkan hati.
"Katanya ada kesalahan. Tunggu saja, nanti ngalir. Tapi sampai kapan nunggunya tidak tau," kata warga yang tinggal di perumahan Mendalo Park ini.
Dia meminta kepada pihak PDAM untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kritikan keras untuk segera melakukan penyegaran terhadap jajaran kepengurusan PDAM Tirta Muarojambi, dilontarkan langsung oleh Husman Khalik salah seorang anggota legislator Kabupaten Muarojambi dari Fraksi PDI Perjuangan.
Dirinya dengan tegas mengatakan kepengurusan di jajaran direksi PDAM Tirta Muarojambi saat ini tidak pernah memihak akan kepentinga masyarakat. Akan tetapi, PDAM ini lebih dijadikan sebagai ladang tempat mereka mencari uang saja.
"Pas dilakukan evaluasi dulu kami sudah mengajukan agar adanya pergantian kepengurusan di tubuh Perumda Tirta Muarojambi, karena yang kami lihat kepengurusan yang saat ini, mereka hanya berebut-rebut untuk menaikan gaji mereka saja, bukan untuk kepentingan masyarakat. Jangan jadikan Perumda ini sebagai ladang cari uang," kata Usman Halik.
Menurut Usman, profesionalisme di tubuh pegawai Perumda Tirta Muarojambi kurang baik. Padahal, tak sedikit anggaran yang dikucurkan Pemda Muarojambi ke Perumda ini agar pelayannya meningkat.
"Berapa pun anggaran yang dipinta kita setujui agar pelayanan kian meningkat, namun masih tetap buruk pelayanannya. Untuk apa digelontorkan dana yang banyak jika tak ada perubahan," kata Usman Halik.
Bukan hanya soal keluhan masyarakat tentang pasokan air bersih, kemaragan sang legislator berlanjut. Pasalnya, menurut Usman, bukannya berbenah, Perumda Tirta Muarojambi malah diduga memasang jaringan instalasi air ke tanah-tanah kosong yang tidak ada rumah masyarakat di atasnya.
"Sudah jarang melakukan penambahan jaringan instalasi baru, ketika masang tidak pada tempatnya malah ke tanah-tanah kosong. Sungguh tidak profesional sekali," Ucapnya.
Usman meminta pengurus ataupun pegawai di Perumda Tirta Muarojambi bisa meningkatkan profesionalitasnya dalam bekerja. Tak hanya itu, dewan pengawas juga tak boleh berpangku tangan. Lakukan pengawasan yang ekstra agar peningkatan pelayanan dan profesionalitas ini bisa terealisasi.
"Awasi kinerja direksi Perumda Tirta Muarojambi, dewan pengawas jangan hanya menerima laporan saja, harus optimal juga dalam melakukan pengawasan agar terjadi peningkatan ke arah yang lebih baik," kata Usman. 
Penulis: Raden Romi
Editor: Rhizki Okfiandi