Kekurangan Listrik Musirawas Utara Jadi Masalah, PLN: Bangun JTM dari Jambi

Manajemen PT PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UIW S2JB) berupaya segera mengatasi masalah kekuarangan energi lisrik yang dikeluhkan masyarakat, pegawai negeri/ASN dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara.

Kekurangan Listrik Musirawas Utara Jadi Masalah, PLN: Bangun JTM dari Jambi
Istimewa. (Istimewa)

BRITO.ID, BERITA PALEMBANG - Manajemen PT PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UIW S2JB) berupaya segera mengatasi masalah kekuarangan energi lisrik yang dikeluhkan masyarakat, pegawai negeri/ASN dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara.

"Musirawas Utara (Muratara) merupakan salah satu kabupaten di Sumsel yang mengalami kekuarangan energi listrik, permasalahan itu segera diatasi dengan membangun gardu induk dan jaringan tegangan menengah baru," kata Manager Perencanaan PT PLN (UIW S2JB), Muhammad Syafdinnur pada acara "Virtual Meet-up Bareng Media" di Palembang, Selasa (15/12).

Dia menjelaskan, permasalahan kekuarangan energi listrik di Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) disebabkan suplai energi listrik dari gardu induk Lubuklinggau sudah maksimal, sehingga jika terjadi peningkatan kebutuhan listrik tidak bisa ditambah dan dilakukan pemadaman bergilir.

Untuk mengatasi permasalahan kekurangan energi listrik di satu dari 17 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan itu, sekarang ini sedang dilakukan pembangunan gardu induk baru Sorolangun-Rupit.

Pembangunan gardu induk baru dan jaringan tegangan menengah (JTM) dari wilayah Jambi ke Muratara, Sumsel itu diperkirakan selesai pada 2021 dan bisa dioperasikan paling lambat tahun 2022, katanya.

Menurut dia, secara umum kondisi pembangkit listrik yang ada di wilayah Sumsel memiliki kelebihan sekitar 450 megawatt, namun untuk menyalurkannya kepada masyarakat membutuhkan gardu induk serta jaringan tegangan menengah dan tegangan rendah.

Pembangunan gardu induk dan jaringan listrik sering mengalami kendala di lapangan terutama mengenai lahan dan jalur tiang/tower yang melintasi kawasan hutan dan kebun rakyat, ujarnya.

Sumber: Antara

Editor: Ari