Ketua Umum MD KAHMI Kota Jambi Prihatin dan Kecam Brutalisme di UIN STS Jambi

BRITO.ID, BERITA JAMBI – Ketua Umum Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota Jambi, Joni Ismed, ME, menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus mengecam keras aksi kekerasan yang menimpa kader HMI di kampus UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi. Ia menilai peristiwa pengeroyokan yang melibatkan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tidak hanya mencederai dunia akademik, tetapi juga merusak persaudaraan antarmahasiswa.
"Saya sangat prihatin atas kejadian yang terjadi di UIN Sultan Thaha. Seharusnya ini bisa diantisipasi lebih dini oleh pihak rektorat maupun aparat keamanan kampus. Jangan sampai setiap tahun selalu terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh oknum PMII terhadap kader HMI. Ini sangat tidak baik dalam perspektif dunia kemahasiswaan,” ujar Joni Ismed dikonfirmasi, Kamis (28/8).
Ia menegaskan, tindakan brutal di dalam kampus bertentangan dengan nilai kebangsaan, keislaman, serta persaudaraan antar sesama mahasiswa. Menurutnya, tindakan tersebut justru memicu perpecahan di kalangan pergerakan mahasiswa.
“Tindakan brutalisme itu merusak rasa kebangsaan, rasa keislaman, dan persaudaraan. Kami sangat menyesalkan aksi tersebut yang terkesan hanya untuk menunjukkan dominasi organisasi tertentu di lingkungan UIN,” tegasnya.
Joni Ismed juga menyoroti peran rektorat UIN STS Jambi. Ia meminta pimpinan kampus untuk menertibkan kader PMII agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Lebih lanjut, ia mendukung langkah hukum yang telah ditempuh. Menurutnya, laporan yang telah disampaikan ke Polda Jambi harus ditindaklanjuti secara serius.
“Saya minta kepada Polda Jambi untuk segera mengusut tuntas dan memproses secara hukum tindakan-tindakan anarkis ini. Harus ada kejelasan dan keadilan, agar tidak ada lagi penganiayaan terhadap kader HMI di manapun,” tegasnya.
Sebagai penutup, Joni Ismed mengajak seluruh alumni, tokoh, dan pihak rektorat untuk memberikan perhatian serius dalam menjaga suasana kampus tetap damai dan kondusif. Ia menegaskan, HMI tidak pernah menggunakan cara-cara beringas dalam pergerakannya dan berharap semua pihak menolak segala bentuk kekerasan.
(Red)