Menkes Minta Warga Tidak Termakan Hoaks Virus Omicron: Semua Orang Mendadak jadi Virologis

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap masyarakat untuk tidak termakan isu hoaks terkait virus omicron yang telah menyebar ke sejumlah negara termasuk Hongkong dan Australia. Budi menjelaskan bahwa untuk varian baru Omicron, kajiannya masih berjalan. Ia tidak ingin masyarakat termakan hoaks oleh orang yang seakan-akan ahli virus.

Menkes Minta Warga Tidak Termakan Hoaks Virus Omicron: Semua Orang Mendadak jadi Virologis
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (dok BNPB)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap masyarakat untuk tidak termakan isu hoaks terkait virus omicron yang telah menyebar ke sejumlah negara termasuk Hongkong dan Australia.

Budi menjelaskan bahwa untuk varian baru Omicron, kajiannya masih berjalan. Ia tidak ingin masyarakat termakan hoaks oleh orang yang seakan-akan ahli virus.

“Ini bidangnya lab scienties bidangnya virologis semua orang mendadak jadi virologis,” kata Budi dalam keterangan persnya menyikapi menyebarnya virus omicron dari Afrika Selatan, Minggu malam (28/11/2021).

Budi menerangkan varian omicron ini dikonfirmasi ditemukan pada 9 November. Setelah muncul, Omricon kemudian menjadi bahan investigasi WHO mulai tanggal 24 November.

WHO, kata Budi langsung meningkatkan status menjadi varian of concern pada tanggal 26 November dalam dua hari ini loncat melampaui varian of interest.

“Jadi dia loncat menjadi varian of concern dan Indonesia menindaklanjuti tanggal 28 November. Jadi dari 9 November, 24, 26, 28 November,” imbuhnya.

Pihaknya menyampaikan pesan penting, bahwa saat ini dunia termasuk Indonesia jauh lebih cepat dan lebih canggih dalam mengidentifikasi varian baru.

“Karena varian baru inilah yang menyebabkan lonjakan. Jadi setiap ada alfa beta delta setiap ada varian baru selalu terjadi lonjakan. Jadi faktor utama lonjakan itu adalah varian baru,” katanya.

Dia menerangkan varian Omicron ini menjadi varian of concern oleh WHO. Sebab, mutasi virus ini sangat banyak dan mutasi-mutasi virus yang berbahaya dari sebelumnya.

“Mutasinya ada sekitar 50, 30 mutasinya sda di spike protein di mahkota coronanya, dan dari 30 mutasi tersebut dan 50 mutasi totalnya banyak mutasi-mutasi yang ada di varian alfa beta delta dan gama dan yang buruk-buruk yang diidentifikasi,” ujarnya.

Mutasi yang buruk itu, kata Budi, dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok mutasi yang meningkatkan keparahan.

“Kelompok kedua adalah mutasi-mutasi yang meningkatkan transmisi atau penularan, kelompok ketiga adalah kelompok mutasi yang meningkatkan escape immunity jadi bisa menghindari vaksin,” tutupnya

Sumber: parlemen.id
Editor: Ari