PBB Hapus Ganja dari Daftar Narkoba Berbahaya, Ternyata Ini Manfaatnya...
Beberapa waktu lalu, PBB resmi menghapus ganja dari daftar obat-obatan berbahaya. Penghapusan ganja dari kategori narkoba paling berbahaya ini disetujui dengan menimbang serangkaian rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai reklasifikasi ganja.

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Beberapa waktu lalu, PBB resmi menghapus ganja dari daftar obat-obatan berbahaya. Penghapusan ganja dari kategori narkoba paling berbahaya ini disetujui dengan menimbang serangkaian rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai reklasifikasi ganja.
Sebelum resmi dihapus, PBB telah melakukan voting atau pemungutan suara dengan sejumlah komisi terkait dan 53 negara anggota yang tergabung dalam PBB pada Rabu 2 Desember 2020 lalu.
Berdasarkan hasil pemungutan suara tersebut, maka PBB resmi menghapus ganja dari daftar obat berbahaya, serta mendorong penggunaannya untuk kepentingan medis.
Lantas sebenarnya apa saja sih manfaat ganja untuk kesehatan?
Melansir Healthline, penggunaan ganja atau mariyuana di dunia medis hingga kini masih menjadi kontroversial.
Hal ini tak lain lantaran keberadaannya yang masih dianggapp ilegal dan termasuk ke dalam obat-obatan terlarang.
Namun sebenarnya ganja memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan jika digunakan dalam dosis yang tepat.
Dikutip dari WebMD, mariyuana atau ganja bisa menjadi obat jika diolah secara medis. Dustan Sulak salah seorang profesor bedah, meneliti dan menggunakan ganja untuk kepentingan medis.
Sulak merekomendasikan beberapa jenis mariyuana kepada para pasiennya dan mendapatkan hasil yang mengejutkan.
Ketika para pasiennya diberi mariyuana, sang pasien yang memiliki sakit kronis mengalami perbaikan kondisi dari yang sebelumnya.
Lalu untuk kasus pasien multiple sclerosis akan memberikan efek berkurangnya kejang otot dibanding seperti yang biasanya.
Bahka paien dengan kondisi peradangan usus yang parah juga mulai bisa makan kembali setelah diberi mariyuana.
Penelitian Sulak ini cukup kuat dan menambah sejarah panjang manfaat ganja yang dapat digunakan sbegaai obat terapeutik.
Berdasarkan rangkuman Zonajakarta.com dari berbagai sumber, terdapat setidaknya tujuh manfaat ganja bagi kesehatan berikut ini.
1. Meningkatkan Kapasitas Paru
Ilustrasi paru-paru *
Dalam sebuah studi yang dipublikasi dalam Journal of the American Medical Association pada Januari 2012 lalu, disebutkan jika ganja tidak merusak fungsi paru.
Ganja bahkan disebut bisa meningkatkan kapasitas paru-paru. Dimana kapasitas paru-paru adalah kemamouan paru untuk menampung udara ketika kita bernpas.
2. Mematikan Sel Kanker
Ganja memiliki kandungan yang bernama cannabidiol, dimana kandungan ini dapat menghentikan kanker dan mematikan gen yang disebut ld-1.
Bukti ini didapatkan dari sebuah studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari Californa Pacific Medical Center di Sna Fransisco yang dilaporkan pada 2017 silam.
Selain itu, ganja juga bisa membantu melawan mual dan muntah sebagai efek samping setelah menjalani kemoterapi.
Akan tetapi, meski banyak penelitian menunjukkan keamanannya, tanaman ini tidak efektif dalam mengendalikan atau menyembuhkan kanker.
3. Mencegah Glaukoma
Ganja juga bisa digunakan untuk mengatasi dan mencegah mata daro glaukoma.
Galukoma merupakan pernyakit yang meningkatkan tekanan dalam bola mata, merusak saraf optik dan menyebabkan seseorang kehilangan penglihatannya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Eye Institute di awal 1970-an, ganja dapat menurunkan intraocular pressure (IOP), alias tekanan bola mata, pada orang dengan tekanan normal dan orang-orang dengan glaukoma.
Efek ini mampu memperlambat proses terjadinya penyakit ini sekaligus mencegah kebutaan.
4. Mencegah Kejang akibat Epilepsi
Berdasarkan studi yang dilakukan pada 2003 silam, yang dilakukan Roert J. Delorenzo dari Virginia Commonwealth University menunjukkan jika ganja dapat mencegah kejang karena epilepsi.
Dalam penelitiannya, obat ini diberikan kepada tikus yang kejang selama 10 jam.
Hasilnya, Cannabinoid dalam tanaman ganja ini mampu mengontrol kejang dengan menahan sel otak responsif untu mengendalikan rangsangan dan mengatur relaksasi.
5. Memperlambat Alzheimer
Ilustrasi Alzheimer. Pixabay
Dalam sebuah penlitian yang diterbitkan Molecular Pharmaceutics menemukan fakta bahwa THC mampu memperlambat pembentukan plak amiloid.
Plak-plak yang terbentuk ini bisa membunuh sel-sel otak yang berkaitan dengan alzheimer.
6. Mengurangi nyeri kronis
Ganja atau mariyuana juga kerap kali digunakan unntuk mengatasi rasa sakit kronis, hal ini diungkapkan dalam sebuah tinjauan yang dilakukan oleh National Academies of Sciences, Engineering and Medicines.
Dilansir dari Harvard Health Publishing, tanaman yang satu ini bisa meringankan rasa sakit akibat multiple sklerosis, nyeri saraf, dan sindrom iritasi usus.
Tak hanya itu, tanaman yang satu ini bahkan banyak digunakan untuk penyakit yang menyebabkan nyeri kronis, seperti fibromyalgia dan endometriosis.
7. Mengatasi Kejiawaan
Sebuah penelitian berhasil membuktikan jika mariyuana dapat membantu mengatasi masalah kesehatan jiwa tertantu.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Psychology Review ini menemukan bukti jika ganja membantu menghilangkan depresi dan gejala gangguan stres pasca trauma.
Akan tetapi, mariyuana bukan obat yang tepat untuk masalah kesehatan jiwa, seperti gangguan bipolar dan psikosis.
Pasalnya tanaman yang satu ini justru bisa memperparah gejala orang dengan gangguan bipolar.
Sumber: Zonajakarta.com
Editor: Ari