Pjs Gubernur Sebut Penyebaran Covid-19 Banyak Melalui Transmisi Lokal: Pemda Jadi Agen Pencegahan

Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Restuardy Daud mengatakan penyebaran Covid-19 lebih banyak melalui transmisi lokal. Katanya, secara umum Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan beberapa upaya dari hulu ke hilir dalam pencegahan dan penanganan covid-19.

Pjs Gubernur Sebut Penyebaran Covid-19 Banyak Melalui Transmisi Lokal: Pemda Jadi Agen Pencegahan

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Restuardy Daud mengatakan penyebaran Covid-19 lebih banyak melalui transmisi lokal. Katanya, secara umum Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan beberapa upaya dari hulu ke hilir dalam pencegahan dan penanganan covid-19.

Diantaranya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap protokol kesehatan, memperbanyak tes kepada masyarakat. Kemudian tracing dan tracking kepada masyarakat yang terkonfirmasi positif covid-19. Serta memberikan pelayanan insentif pasien positif covid-19 baik itu yang memiliki gejala maupun tanpa gejala.

"Pemerintah Daerah, harus dapat berperan sebagai agen pendorong pencegahan dan penanganan covid-19. Kita harus meningkatkan partisipasi masyarakat untuk benar-benar menjalankan protokol kesehatan yang dikenal dengan 3 M yaitu, menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dan selalu menjaga jarak," kaya Ardy Daud saat menyerahkan bantuan alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Kerinci, disela-sela saat melakukan kunjungan di Desa Mekar Sari, Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci, Minggu (08/11).

Ardy menyerahkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jambi kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci yang diterima secara langsung oleh Bupati Kerinci Adirozal, berupa ventilator portable sebanyak 1 unit, alat rapid test sebanyak 500 buah, masker N95 200 pcs, masker KN95 500 pcs, dan APD sebanyak 500 buah. 

Sementara itu Adirozal juga melaporkan, Pemerintah Kabupaten Kerinci terus melakukan upaya dalam pencegahan dan penanganan covid-19 sesuai arahan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jambi, termasuk dalam melakukan refocusing anggaran untuk alokasi anggaran covid-19.

"Kami berupaya menerapkan protokol kesehatan untuk fasilitas publik, misalnya hanya membuka pasar-pasar yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten dan menutup pasar Pasar yang dikelola desa pada waktu tertentu. Untuk rumah ibadah baik itu mesjid maupun gereja tidak ditutup karena kita tidak hanya menguatkan imun tapi juga harus menguatkan iman," ungkap Adirozal. (ari)