PM Yordania Bantah Upaya Kudeta: Pangeran Hamzah akan Ditangani dengan Kerangka Kerja Keluarga Kerajaan
Anggota parlemen Yordania menyampaikan Perdana Menteri Bisher al-Khasawneh membantah ada “upaya kudeta” di negara kerajaan tersebut. PM juga menyebut mantan Putra Mahkota Pangeran Hamzah bin Hussein tidak akan diadili. Demikian dilaporkan media Yordania pada Senin.

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Anggota parlemen Yordania menyampaikan Perdana Menteri Bisher al-Khasawneh membantah ada “upaya kudeta” di negara kerajaan tersebut. PM juga menyebut mantan Putra Mahkota Pangeran Hamzah bin Hussein tidak akan diadili. Demikian dilaporkan media Yordania pada Senin.
“Perdana Menteri mengonfirmasi hari ini tidak ada (upaya) kudeta,” jelas anggota parlemen Saleh al-Armouti dan Mohammad al-Alaqma kepada Roya News TV, dilansir Al Arabiya, Selasa (13/4).
“Setiap orang (yang terlibat) ditangkap dengan pengeculian Pangeran Hamzah yang akan ditangani dengan kerangka kerja keluarga Kerajaan,” jelas anggota parlemen Omar Ayasrah.
Pemerintah menuduh Pangeran Hamzah, yang merupakan pewaris tahta sampai Raja Abdullah menghapusnya dari posisi itu pada 2004, bersekongkol dengan orang yang berkaitan dengan partai asing dalam sebuah plot untuk menciptakan destabilisasi di Yordania dan telah diselidiki.
Awal bulan Pangeran Hamzah merilis sebuah video, mengatakan dia ditempatkan dalam tahanan rumah dan dilarang berhubungan dengan siapapun. Dia juga mengecam korupsi dalam sistem pemerintahan.
Pada Minggu, Raja Abdullah menyampaikan krisis politik “paling menyakitkan” dalam beberapa dekade ini telah selesai. Raja Abdullah pada hari itu juga muncul di hadapan publik bersama Pangeran Hamzah.
Hamzah berjanji setia kepada Raja Abdullah pada Senin malam menyusul mediasi yang dilakukan keluarga kerajaan, dua hari setelah militer memperingatkannya atas tindakannya yang disebut merusak keamanan dan stabilitas Yordania.
Sumber: Merdeka.com
Editor: Ari