Rekor Belum Terpecahkan, Atlet Sprint Elieser Masih Mengabdi di Jambi
Dalam helatan torch relay api Asian Games, ada sosok menarik dari deretan nama yang membawa api obor tersebut. Elieser Watteboti. Sang "Raja" lari 400 M.

BRITO.ID, BERITA JAMBI - Dalam helatan torch relay api Asian Games, ada sosok menarik dari deretan nama yang membawa api obor tersebut. Elieser Watteboti. Sang "Raja" lari 400 M.
Sayangnya nama Elieser jarang diketahui masyarakat banyak. Dalam deretan nama pembawa obor Asian Game, ia sandingkan dengan nama besar seperti Kapolda Jambi, Danrem 042 Gapu, Sekda, Walikota serta Plt Gubernur Jambi.
Hal itu tentu menjadi kebanggaan tersendiri baginya. "Ini suatu kehornatan bagi saya pribadi," katanya Jumat sore lalu (3/8).
Raja sprint ini adalah putra Papua. Namun kini dia tinggal di Jambi. Menikah pada umur 30 tahun. Seorang wanita idaman kelahiran Batak Karo bernama Nasri Taringan, dipersuntingnya.
Elieser sedikit menceritakan perjalanannya di dunia lari. Dia mengenal lari sejak tahun 1979. Hingga menuju ajang internasional pada tahun 1985.
Sumbangan prestasi tertinggi yang diperoleh adalah pada Olimpiade Seoul, Korea Selatan tahun 1988. Selain itu, sang raja sprint 400 M ini juga pernah memecahkan rekor SEA Game XII di Singapura tahun 1983 46 detik.
Rekor tersebut bertahan begitu lama di SEA Game. "Untuk nasional, hingga kini rekor yang tidak terpecahkan selama 30 tahun lebih," ungkapnya.
Sementara itu, di Jambi sendiri ia bekerja di Dispora Provinsi Jambi. Sekaligus menjadi pelatih yang menaungi 10 orang atlet lari Provinsi Jambi.
Sebagai seorang pelatih tentu ia berharap banyak kepada pemerintah lebih serius memperhatikan dunia olah raga. Tentu, banyak faktor di dalamnya sebagai penunjang prestasi. Baik itu sarana pelatihan sekaligus kebutihan gizi para atlet.
"Kalau dukungan yang memadai saya berani bertaruh. Atlet kita bisa meberikan sumbangan prestasi," ungkapnya.
kumpulan " BERITA JAMBI " terkini
Penulis: Achmad Bukroni
Editor: Yoga Julestama