SBY Pensiun dari Ketum Demokrat, Bisakah AHY Lanjutkan?
Partai Demokrat akan memilih ketum baru pada Kongres V yang digelar Minggu (15/3) mendatang. Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa sudah cukup menjadi ketum sejak 2013.

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Partai Demokrat akan memilih ketum baru pada Kongres V yang digelar Minggu (15/3) mendatang. Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa sudah cukup menjadi ketum sejak 2013.
Lalu, pertanyaan yang muncul, siapa yang akan menggantikan SBY sebagai orang nomor satu di Demokrat?
Bukan rahasia lagi bahwa sudah sejak 2017, SBY menyiapkan putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pemimpin masa depan Demokrat. Meskipun, SBY juga memiliki putra bungsu yang lebih dulu terjun ke politik yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Ketika ditanya apakah AHY yang bakal menjadi ketum, Hinca tak ingin sesumbar soal siapa yang bakal menggantikan SBY. Ia memilih menjawab dengan diplomatis.
"Seluruh kader punya peluang yang sama," ujar Hinca di DPP Demokrat, Menteng, Jumat (13/3).
Jika AHY yang terpilih ia ternyata terganjal Tata Tertib Partai Demokrat. Dalam Bab IX pasal 23, diatur bahwa calon ketum harus aktif sebagai pengurus DPP Demokrat dalam 5 tahun terakhir.
Sementara itu, AHY baru resmi bergabung dengan Demokrat pada 2016 dan kemudian menjadi pengurus DPP, tepatnya menjadi Kogasma, pada 2018. Artinya, ia belum 5 tahun menjadi pengurus DPP.
Hinca tak khawatir soal hal ini. Menurut dia, pengurus DPP sudah mempersiapkan tatib sebelum demisioner. Meskipun, Hinca enggan merinci apakah bakal ada Tatib baru untuk mengakomodasi AHY.
"Ya, nanti kau di sana besok pas mau penetapan tatibnya. Nanti di situ ada tatib, nanti di situ jawabnya, jangan di sini," ujar Hinca.
"Kami sudah bekerja selama seminggu lebih untuk Tatib, AD/ART, program umum layaknya seperti biasa kongres," lanjut Hinca.
Sumber: kumparan.com
Editor: Ari