Survei SMRC: Anies Baswedan & Prabowo Lebih Dikenal, Tapi Kurang Diminati

Direktur Riset SMRC Deni Irvani merilis hasil temuan baru terkait hubungan antara ‘Tahu’, ‘Suka’ dan elektabilitas calon Presiden Jelang Pemilu 2024. Hasilnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menjadi tokoh yang paling dikenal di antara sosok 8 sosok nama calon lain. Walaupun dikenal, namun kurang diikuti sikap suka oleh pemilih.

Survei SMRC: Anies Baswedan & Prabowo Lebih Dikenal, Tapi Kurang Diminati
Anies Baswedan dan Prabowo. (Ist)

BRITO.ID, BERITA JAKARTA - Direktur Riset SMRC Deni Irvani merilis hasil temuan baru terkait hubungan antara ‘Tahu’, ‘Suka’ dan elektabilitas calon Presiden Jelang Pemilu 2024. Hasilnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menjadi tokoh yang paling dikenal di antara sosok 8 sosok nama calon lain. Walaupun dikenal, namun kurang diikuti sikap suka oleh pemilih.

“Prabowo Subianto dikenal oleh hampir semua pemilih 98% tapi kurang diikuti sikap suka pemilih 73%. Setelah Prabowo, Anies juga sudah dikenal luas oleh pemilih 85% tapi yang suka Anies juga tidak terlalu tinggi 76%,” katanya saat memaparkan hasil survei via daring, Kamis (7/10).

Menariknya, nama Sandiaga Uno yang sudah dikenal luas cenderung lebih banyak disukai. Temuan SMRC, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia itu dikenal 81 persen dan disukai oleh 84 persennya.

“Sejumlah nama tingkat kedikenalannya sementara masih rendah tapi kesukaannya relatif tinggi, di atas 80%: Ganjar (tahu 67%, suka 85%), Khoffifah (tahu 52%, suka 82%), Ridwan Kamil (tahu 66%, suka 82%) dan Risma (tahu 56%, suka 82%),” ujarnya.

Deni menjelaskan, untuk mendapatkan dukungan di 2024, seorang yang dikenal harus disukai. Maka untuk sementara yang paling kompetitif untuk dikampanyekan adalah Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan Khofiffah.

“Kenaikan kedikenalan mereka potensial menaikan elektabilitas mereka karena punya tingkat resistensi (tidak suka) yang lebih kecil dibanding nama-nama lain. Nama-nama itu kalau disosialisasikan secara intensif kemungkinan akan mendapat elektabilitas lebih baik dari pada nama-nama lain,” terangnya.

Dalam setahun terakhir, dia mengungkapkan, awareness pada Ganjar naik signifikan dari 54% menjadi 67%. Karena itu elektabilitas Ganjar pun dalam semi terbuka naik cukup pesat dari 8,2% menjadi 15,8%.

“Mereka yang potensial tersebut bukan ketua atau elite inti partai. Ini tantangan bagi elite partai bahwa pemilih lebih menyukai tokoh- tokoh di luar elite inti partai,” tutup Deni.

Untuk informasi, survei dilakukan pada periode 15-21 September 2021. Responden survei mencakup seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam Pemilu. Total responden adalah 1220 orang dan dipilih secara random (multistage random sampling).

Margin of error dari survei ini adalah 3,19% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%. Sebagai catatan, response rate yang valid sebesar 981 orang atau 80%. Mereka dianalisis dan diwawancara tatap muka.

Sumber: merdeka.com

Editor: Ari